[END] EDZA | TRANSMIGRATION FT. SYSTEM

35.

Cecil menelpon Edward untuk menanyakan kepastian apakah Aryan benar-benar dipecat atau hanya sekedar ancaman.

Edward menjawab dengan tegas dan dingin bahwa Aryan dipecat bahkan tidak diperbolehkan menginjakkan kaki di kafe tersebut. Juga, peringatkan para karyawan di kafe untuk tidak membantu Aryan.

Jika dia mengetahuinya, orang tersebut tidak akan bisa melihat matahari keesokan harinya dan bahkan tidak akan bisa bereinkarnasi!

Untungnya, para karyawan pria yang pernah naksir Aryan sebelumnya kini sadar. Jadi mereka tidak peduli lagi pada Aryan. Meskipun Aryan menangis darah mereka tidak akan merasa kesian.

Saat ini, Aryan memohon kepada Cecil untuk mengambilnya kembali bekerja dan berjanji tidak akan menimbulkan masalah lagi.

Matanya memelas dan tampak begitu sedih, "Aku tahu aku salah. Tapi kali ini aku benar-benar minta maaf dan aku sudah berubah. Cecil, aku mohon padamu."

"Oh iya? Aku tidak percaya kau berubah. Lihat saja matamu itu, penuh keserakahan dan kebencian. Kau pikir aku buta? Kau sangat kotor!" Cecil bisa merasakan emosi orang sejak kecil dan bisa melihat apakah orang itu tulus atau tidak.

Karena itulah dia tahu kalau selama ini Aryan hanya berpura-pura baik. Sedangkan 'Zatian' meski terkadang menyebalkan, ia bisa merasakan energi emosi murni yang menurutnya bersih dan kuat.

Yang membuatnya semakin menyukai Zatian, ia dapat melihat dan merasakan bahwa energi murni yang awalnya samar-samar kini terlihat sangat jelas di tubuh Zatian.

Dan... Cecil terkadang bisa merasakan energi itu di tubuh Aryan. Hanya saja energi tersebut kini telah memudar di dalam tubuh Aryan namun digantikan oleh energi jahat [*] yang hampir menyelimuti tubuh Aryan.

[*] Tidak beruntung/sial (Malang).

Aryan yang mendengar hinaan dari Cecil mengamuk dan berteriak, "Dasar jalang, sama seperti Tian!!!" Matanya merah karena terlalu marah.

Bugh! "Sialan kau, bhabhi!" Cecil langsung menendang perut Aryan dengan keras hingga memuntahkan seteguk darah.

"......." Para karyawan kafe yang melihat kekuatan Cecil langsung bergidik ngeri. Tidak ada yang berani mengganggu keributan itu.

"Hikss..." Aryan cegukan sambil menyeka darah dari mulutnya dan memegangi perutnya, menahan rasa sakit. "Kalian semua jahat, Hikss...!"

"Ya, ya, ya, hanya kau yang baik." Cecil memutar bola matanya tanpa merasa bersalah karena menendang Aryan hingga muntah seteguk darah.

Jika Edward dan Tian melihat ini, pasti mereka akan bangga padanya, benak Cecil.

"Aku memang baik! Buktinya, semua orang menyukaiku." Kata Aryan dengan narsis.

Cecil tertawa sinis sambil menyilangkan tangan di depan dada dan berkata, "Wah, kau baik sekali sampai aku ingin mengirimmu ke sisi Tuhan secepatnya. Itupun jika Tuhan ingin kau berada di sisinya hahaha... "