Di kafe Sweet Dreams,
"Halo, Aryan~" Sapa seorang pria jangkung tampan berjas yang baru memasuki kafe dengan senyum menawan.
"Kak David halo," Aryan memperlihatkan senyum manisnya yang paling ia andalkan saat menyapa orang.
Soalnya banyak orang yang mengatakan kalau senyumannya begitu indah dan menggoda sehingga membuat orang terpesona melihatnya.
Aryan yang mendengar itu sangat bangga dan bahagia. Dengan kata lain, tidak ada seorang pun yang bisa menolak pesonanya.
Nah, lihat saja wajah David langsung memerah saat melihat senyuman manis Aryan yang membuat jantungnya berdebar semakin kencang setiap kali melihat Aryan.
"Hari ini kau sendirian lagi sebagai kasir? Dimana Zatian?" Matanya melihat sekeliling mencari sosok Zatian namun tidak ada.
"Hari ini adalah hari liburnya." Tiba-tiba Aryan berkata dengan nada sedih, "Seharusnya hari ini giliranku yang libur. Tapi mungkin Tian lupa, Jadi tidak apa-apa, mungkin Tian ada urusan yang lebih penting."
David yang mendengar itu sedikit tidak senang dan merasa kasihan pada Aryan. Kesannya pada Zatian langsung turun.
Pertama kali melihat Zatian, dia sedikit tertarik. Namun sejak mengenal Aryan, ketertarikannya langsung memudar.
Aryan memiliki fitur wajah yang lembut, baik hati, sopan dan ceria. Sedangkan Zatian memiliki fitur wajah yang imut dan manis tapi membosankan.
"Aryan kau terlalu baik sama dia sampai dia menginjak kepalamu. Kadang-kadang kau harus mencoba menegurnya. Orang seperti itu kalau kau tidak menegurnya dia tidak akan pernah tahu kesalahannya."
Aryan mengangguk paham sambil berkata dengan nada teratai putih, "Tian orang yang baik. Aku tidak ingin merusak persahabatan kami hanya karena masalah sepele ini."
David mengepalkan tinjunya, hatinya sakit melihat Aryan berpura-pura terlihat baik-baik saja. "Kenapa kau ingin mempertahankan persahabatanmu dengan orang seperti itu?"
Aryan terdiam sambil menggigit bibir bawahnya, seolah dia sendiri tidak tahu jawaban kenapa dia mempertahankan persahabatan ini.
David menghela nafas ringan, "Yasudahlah, jangan terlalu memikirkan orang seperti itu. Sebaiknya, kau berhati-hati saja dengannya. Jangan terlalu dekat dengannya."
"Aku tahu." Tempat dimana David tidak bisa melihatnya, sudut bibir Aryan sedikit terangkat.
Setelah itu David memesan minuman dan kue untuk sarapan. Sementara menunggu pesanannya selesai, ia kembali mengobrol dengan Aryan. Lagipula, para karyawan kantoran kebanyakan sarapan di rumah, sehingga kafe tidak ramai pada waktu pagi.
....
Tepat saat Aryan ingin istirahat, Cecil memanggilnya untuk berbicara empat mata di belakang kafe.
"Ada apa kau memanggilku? Apakah pekerjaanku tidak cukup baik?" Aryan bertanya dengan wajah polos.
Namun penampilan wajah polos itu membuat Cecil sedikit mual. Cecil Armada adalah supervisor di kafe tersebut. Dia adalah wanita yang sangat cantik namun sangat galak. Banyak pekerja kafe yang takut padanya.
Cecil berkata dengan wajah galak, "Apa maksudmu hari ini adalah hari liburmu?! Bukankah aku sudah memberitahu semua orang di grup whatsapp bahwa hari libur semua orang akan diubah?"
Tadi dia kebetulan mendengar percakapan Aryan dengan David. Awalnya dia kira itu cuma sapaan saja, eh siapa sangka Aryan malah berperan sebagai teratai putih yang berusaha menjatuhkan Zatian di depan orang lain?!
Sejujurnya dia lebih menyukai Zatian daripada Aryan. Namun sebelumnya, dia sangat menyukai Aryan karena dia lembut dan sopan.
Tetapi lama kelamaan ia menyadari bahwa Aryan sebenarnya adalah teratai putih! Zatian, meski terkadang menyebalkan, ia tidak pernah mengatakan apa pun yang membuat orang lain terlihat buruk.
Yah, memang Aryan tidak mengatakannya secara langsung, namun cara dia mengucapkan kalimatnya cukup ambigu. Tepatnya dia suka meminta simpati orang seolah-olah dialah yang tersakiti!
Dahi Aryan sedikit berkeringat karena triknya ketahuan; dia bingung mencari kalimat yang tepat untuk membantah ucapan Cecil.
Cecil yang melihat Aryan gugup langsung mencibir, "Seharusnya Zatian yang ditanya, kenapa dia ingin mempertahankan persahabatan dengan orang sepertimu?"
"Jangan berpikir kau bisa membodohiku dengan penampilanmu yang sok baik dan lembut itu." Lanjut Cecil dengan ekspresi jijik di wajahnya.
Aryan mengepalkan tinjunya saat mendengar kata-kata Cecil yang mempermalukannya. Dia mengatup bibirnya dan berkata, "Apakah Tian mengatakan sesuatu yang buruk tentangku kepadamu sehingga kau menganggapku seperti itu?"
Mata Aryan merah dan berkaca-kaca. Penampilannya kini terlihat sangat rapuh. Jika orang lain melihat dari sisi lain, mereka akan tahu bahwa dia sedang ditindas dan diintimidasi oleh pihak lain; benar-benar menyedihkan.
Namun sayangnya Cecil tidak memperdulikan pendapat orang lain. Dia malah semakin menggertak Aryan. "Apakah kau tidak memiliki kaca di rumahmu? Jika tidak, di rumahku banyak. Apa kau mau?"
Aryan tidak menjawab malah terisak kecil sambil menundukkan kepala.
Cecil yang mendengar isak tangis kecil Aryan langsung merasa jijik, "Teruslah menangis sampai pangeranmu dengar dan membantumu menghapus air matamu yang 'indah' itu."
Cecil sengaja menekan kalimat 'indah' itu dengan ekspresi mengejek di wajahnya lalu meninggalkan Aryan tanpa memperdulikan tangisan Aryan yang semakin kencang.
Christ yang mendengar tangisan sedih Aryan, langsung bergegas memeluk Aryan. Hatinya sakit saat melihat Aryan digertak.
Dia mendengar semua percakapan Cecil dengan Aryan. Bukan hanya dia saja, seluruh karyawan di kafe itu mendengarnya namun tidak ada yang berani menyela apalagi membantu.
Namun kebanyakan dari mereka mendukung kata-kata Cecil. Hanya Christ dan beberapa karyawan pria yang naksir Aryan yang merasa kasihan pada Aryan.
Dan, mereka malah semakin membenci Zatian di dalam hati mereka karena membuat Aryan sedih.
.
.
.
TBC!
Cecil Armada
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] EDZA | TRANSMIGRATION FT. SYSTEM
Romance【 ORIGINAL STORY 】 ♡ || FOLLOW SEBELUM BACA || ♡ Zatian bertransmigrasi ke dunia novel BL sebagai umpan meriam yang berakhir tragis; pindah ke tubuh yang memiliki nama dan penampilan yang sama dengannya. Dan, dia terikat pada sistem V587 yang disebu...