Setelah puas, baru Edward melepaskan lidah dan bibir Zatian. Karena ciuman yang intens, kedua bibir mereka mengeluarkan benang perak yang ambigu ketika keduanya dipisahkan.
Benang perak itu digantung di sudut bibir kedua orang itu, dan bibir yang basah melapisi bibir kedua orang yang memerah itu dengan lebih halus.
Edward menatap Zatian yang matanya menjadi berair dan lembut karena ciuman sengit; dia tidak bisa menahan gemas, menjulurkan lidahnya untuk menjilat benang perak yang tersisa di sudut bibir Zatian lalu mencondongkan tubuhnya ke depan dan menahan bibir Zatian lagi.
Zatian mengangkat kepalanya, dan tanpa sadar melayani gerakan Edward lagi.
Hanya saja kali ini Edward tidak masuk lebih dalam lagi, namun dengan lembut mengecup bibir Zatian, mengisap dan menjilat kilau bibir Zatian sedikit demi sedikit.
"Sayang, terima kasih karena sudah menerima pengakuanku." Edward mendorong kepalanya menjauh, dan dengan ringan menepuk punggung Zatian dengan tangannya yang bebas, menenangkan Zatian yang sedikit terengah-engah.
Zatian tersipu dengan kakinya yang sedikit melunak dan membenamkan tubuhnya di pelukan Edward dengan kepala bersandar di dada kokoh Edward.
"Berjanjilah padaku bahwa kau tidak akan pernah meninggalkanku dan melihat orang lain di masa depan." Suara Zatian sedikit rendah sambil dia menyodok dada kokoh Edward dengan jari telunjuknya.
Edward meraih jari telunjuk Zatian yang menyodok dadanya dan mencium lembut punggung tangan Zatian.
"Sayang, lihat aku." Edward menundukkan kepalanya dan mencium lemak bayi di pipi Zatian dengan gemas.
Zatian mengernyit, mengangkat kepalanya menatap Edward yang wajahnya begitu dekat hingga hidung mereka bertemu dan Zatian bisa merasakan nafas hangat Edward menerpa wajahnya.
"Sayang, seharusnya aku yang mengatakan hal itu padamu," Edward menatap Zatian dengan penuh cinta, namun jauh di lubuk hatinya ada perasaan takut dan cemas yang menyelimuti dirinya. "Sayang juga harus berjanji padaku, apapun yang terjadi kau tidak akan pernah meninggalkanku meskipun dunia ini hancur!"
Nada suara Edward begitu menuntut dan paranoid seolah dia tahu apa yang akan terjadi pada dunia ini, dan itu membuat Zatian sedikit gemetar.
Namun tidak menunjukkannya secara terang-terangan dan mengiyakan apa yang diucapkan Edward dengan lembut sambil tersenyum, "Ya, aku berjanji padamu."
"Bayiku sangat baik." Edward kembali memeluk Zatian dengan posesif.
Mereka berpelukan beberapa menit lalu Zatian melepaskan pelukannya, menggantikannya dengan memeluk lengan Edward.
Zatian berkata sambil menyandarkan kepalanya di lengan Edward, "Besok ikut aku ke kafe dan ajak Leon juga."
Besok adalah saat plot aslinya dimulai. Meski Edward tidak bergerak sesuai plot aslinya, namun Zatian ingin melihat sejauh mana lingkaran cahaya sang protagonis Aryan bertahan. Selain itu, Zatian juga sangat menantikan kemunculan sang antagonis uke.
Alasan kenapa dia menyuruh Edward mengajak Leon adalah karena Aryan menganggap Leon adalah kekasihnya. Jadi, untuk melihat rencana vulgar Aryan, Zatian harus melakukan beberapa trik dengan meminta kerja sama Edward dan Leon.
Namun sebelum itu, ia harus membujuk Edward agar mau bekerja sama dan menjelaskan semua rencananya agar Edward tidak cemburu saat dia mendekati Leon.
"Sayang, aku tidak suka kau melakukan kontak fisik dengan orang lain apalagi dekat-dekat dengan mereka. Aku sangat cemburu!" Edward memprotes.
Zatian menghela nafas tak berdaya, lalu memeluk leher Edward dengan genit, "Aku tahu batasku. Aku berjanji tidak akan melakukan kontak fisik seperti yang kau bayangkan."
Edward mendengus kecil, lalu menggigit bibir bawah Zatian karena kesal. "Kenapa harus melakukan itu? Aku bisa dengan mudah membunuh pria bau itu!"
Zatian menggelengkan kepalanya dan menegaskan, "Aku tidak ingin kau mengotori tanganmu untuk orang seperti itu."
"Aku bisa mempekerjakan orang lain untuk membunuhnya." Edward bersikeras. Dia tidak bisa mengendalikan sikap posesifnya terhadap Zatian.
Zatian menghela nafas ringan melihat sikap posesif Edward terhadap dirinya. Meski begitu, ia tidak merasa risih, malah itu menghangatkan hatinya.
Sejujurnya, dia juga posesif terhadap Edward; dia benci dengan pemikiran vulgar Aryan yang ingin merayu kekasihnya. Serta ingin memanfaatkan kekuatan Edward untuk membalas dendam padanya. Itu benar-benar lelucon!!!
"Baiklah, ayo kita ubah rencananya. Bagaimana kalau kau menyuruh Leon mengirimiku bunga tapi bunga itu darimu?" Kata Zatian.
Rencana ini terdengar konyol, Edward tidak terima, "Tidak. Aku bisa melakukannya sendiri. Waktu itu, aku terluka jadi itu pengecualian. Sekarang aku sudah pulih sepenuhnya, jadi aku bisa memberikannya langsung padamu."
Zatian linglung sejenak lalu menanyakan pendapat Edward sendiri, "Jadi, apa rencanamu?"
"Aku akan menyuruh Leon menjemputmu untuk mengantarmu ke kantorku. Jadi, jika pria bau itu melihat sayang berjalan bersama Leon ke kantor, maka dia akan yakin dengan tebakannya..." Edward tiba-tiba mengubah nada suaranya di kalimat terakhir, sangat dingin, "Meskipun aku tidak senang dengan tebakan membabi butanya!"
Zatian mendengarkan rencana Edward dengan cermat dan fokus, namun tertawa geli saat mendengar kalimat terakhir Edward.
"Setelah rencana kita berhasil, kita akan menampar wajahnya dengan mengatakan fakta bahwa kita adalah pasangan, oke?" Zatian menyodok otot lengan Edward dengan genit untuk membujuk.
Melihat Zatian bertingkah genit padanya, Edward akhirnya melunak dan menggendong tubuh mungil Zatian seperti koala ke dalam kamar, lalu mendudukkan Zatian di pangkuannya menghadap dirinya.
Daun telinga dan wajah Zatian memerah hingga ke lehernya, dan secara alami melingkarkan lengannya di leher Edward, bertingkah seperti bayi. "Edward~"
"Sayang, apa kau takut aku akan jatuh cinta pada pria bau itu?" Sembari berkata, dia mengusap pipi Zatian yang bulat dan kemerahan dengan penuh kasih.
Zatian tidak menyangkalnya dan mengangguk sedih, "Iya, karena dia pria yang cantik, manis dan lembut. Sedangkan aku tidak. Dia ingin merayumu, jadi aku cemburu!"
Edward tersenyum lembut, mencium kening Zatian kemudian mencium ringan bibir lembut Zatian dan berkata dengan nada meyakinkan, "Sayang, kau dengannya seperti langit dan bumi. Sejak pertama kali aku melihat wajahnya di CCTV, aku merasakan penolakan yang begitu kuat dalam diriku sehingga aku ingin membunuhnya pada saat itu juga. Pria itu sangat menjijikkan!"
Mendengar kata-kata Edward, seperti ada yang tidak beres tapi Zatian tidak tahu dimana itu. Namun, hal itu tetap membuatnya tersenyum cerah dan mengecup ringan dagu dan bibir Edward.
"Yah, sekarang aku tidak khawatir lagi tapi aku masih ingin bermain dengannya. Biarkan dia terbang tinggi dulu, biar nanti jatuh langsung mati!"
Edward terkikik gemas melihat kelicikan bayinya yang menurutnya lucu dan menggemaskan, "Bayiku sangat licik dan lucu!"
Zatian tersipu lalu membenamkan wajahnya di bahu Edward, sedangkan Edward memanfaatkan kesempatan itu untuk mencium dan menggigit lembut leher Zatian dan meninggalkan jejak merah ambigu di leher putih Zatian.
.
.
.
TBC!
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] EDZA | TRANSMIGRATION FT. SYSTEM
Romance【 ORIGINAL STORY 】 ♡ || FOLLOW SEBELUM BACA || ♡ Zatian bertransmigrasi ke dunia novel BL sebagai umpan meriam yang berakhir tragis; pindah ke tubuh yang memiliki nama dan penampilan yang sama dengannya. Dan, dia terikat pada sistem V587 yang disebu...