10.

40K 4.2K 90
                                    

Zatian awalnya tidak ingin berlama-lama di rumah sakit, namun ia ditahan oleh Edward untuk makan siang bersamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zatian awalnya tidak ingin berlama-lama di rumah sakit, namun ia ditahan oleh Edward untuk makan siang bersamanya.

Tama juga mendesaknya untuk tetap bersama Edward, jika dia ingin Edward jatuh lebih dalam padanya sehingga Edward hanya melihatnya di masa depan.

Mendengar saran tersebut, Zatian langsung menerima ajakan tersebut. Ditambah lagi, melihat tatapan mata Edward yang memelas membuatnya melembut lagi dan lagi.

Pada akhirnya mereka makan siang bersama dengan suasana penuh gelembung-gelembung merah hati di dalam ruangan itu.

Para pengawal, dokter dan perawat yang melihat suasana harmonis itu sedikit tertegun. Apalagi asisten yang mengirimi mereka makanan makan siang langsung terpana.

Selama dia bekerja bersama Edward dia belum pernah melihat wajah Edward yang begitu berseri-seri seperti sekarang. Ini adalah pertama kalinya dia melihatnya tersenyum dan tertawa.

Mungkin jika Dariel melihatnya, dia juga akan memiliki ekspresi yang sama seperti orang lain yaitu tertegun dan terpana.

Zatian dan Edward mengabaikan mereka; terus menikmati makan siang mereka dengan gembira dan bahagia.

....

Usai makan siang, Zatian hendak berpamitan namun kembali ditahan oleh Edward.

"Jangan pergi. Tetaplah di sini bersamaku." Titah Edward dengan nada sedikit paranoid dan menuntut.

Pergelangan tangan Zatian dipegang oleh Edward seolah Edward benar-benar tidak ingin dia pergi darinya.

Zatian linglung sejenak dan bertanya pada Tama: 【 Apa yang harus aku lakukan? 】

Tama: 【 Sepertinya Edward benar-benar tidak ingin melepaskan tuan rumah. Jadi, ikuti saja kemauannya untuk tetap di sisinya. 】

Zatian ragu dengan keputusannya ini, tetap berada di sisi Edward adalah hal terbaik tapi di dunia ini dia mempunyai banyak musuh terutama Aryan.

Sejauh ini dia belum bertemu dengan antagonis uke. Dia tidak tahu seperti apa karakternya. Namun ia berharap tokoh antagonis uke berbeda dengan yang diceritakan di plot aslinya.

Zatian: 【 Hmm... Tapi aku tidak boleh terlalu gegabah karena Aryan mungkin merencanakan sesuatu yang buruk di belakangku. Ditambah lagi, tokoh antagonis uke hingga kini belum muncul. 】

Tama tahu apa yang dikhawatirkan tuan rumahnya, jadi dia mencoba meyakinkan Zatian: 【 Tuan rumah jangan terlalu banyak berpikir. Aku akan mengawasi mereka dan melindungi tuan rumah dari rencana jahat mereka. 】

Mendengar itu, Zatian langsung tenang dan terhibur: 【 Terima kasih, aku seharusnya tidak meragukan kekuatanmu. Tama adalah yang terbaik!!! 】

Tama yang akhirnya berhasil meningkatkan kesannya pada Zatian selain menjadi mesin ATM langsung bersorak. Jika dia punya tubuh mungkin sekarang dia akan melompat-lompat di depan Zatian seperti monyet sirkus.

Edward yang melihat Zatian hanya diam, tidak menanggapi permintaannya untuk tetap berada di sisinya langsung gelisah.

Sifat paranoid dan posesifnya semakin menguasai dirinya namun ia tak ingin menyakiti Zatian sedikit pun. Jadi, dia mencoba menekankan hasrat gelapnya.

"Tian?" Suara Edward terdengar sedikit tertekan, yang membuat Zatian sadar bahwa dia mengabaikan Edward.

"Oke, aku akan menemanimu hari ini." Zatian menepuk lembut punggung tangan Edward.

Zatian tidak sadar tindakannya itu berhasil membuat Edward kembali tenang. Edward dengan antusias menarik Zatian ke dalam pelukannya, tidak peduli lukanya akan terbuka.

Namun hal itu membuat Zatian khawatir namun tidak menolak tindakan Edward yang memeluknya. Dengan hati-hati dia membalas pelukan Edward.

Zatian berkata dengan nada sedikit memanjakan, "Jangan terlalu banyak bergerak. Kalau kau ingin memelukku, katakan saja, aku akan datang dan memelukmu."

Edward tidak terlalu memikirkan jahitannya karena terlalu senang. Apalagi saat Zatian mengatakan itu dengan nada memanjakan, membuatnya semakin jatuh cinta pada Zatian.

"Benarkah?" Edward membenamkan wajahnya di lekuk leher Zatian sambil mengendus aroma tubuh Zatian. Harum sekali, pikir Edward.

Tubuh Zatian sedikit mengernyit dengan wajah memerah saat bibir lembut Edward menyentuh kulit lehernya.

"Mn," Zatian memiringkan kepalanya, suaranya agak serak seolah menahan sesuatu, "Berhenti, jangan lakukan itu. Itu geli."

Edward langsung menghentikan aksinya mengendus aroma tubuh Zatian, sebenarnya ia ingin menjulurkan lidahnya untuk menjilat leher Zatian namun niatnya terhenti saat mendengar nada suara Zatian.

"Maaf, tubuhmu sangat harum membuatku mabuk..." Kata Edward jujur dan melepaskan pelukannya untuk melihat ekspresi Zatian.

Edward terpesona saat melihat ekspresi Zatian yang memerah hingga membuatnya terkekeh bahagia.

"Tian, kenapa kau begitu imut? Itu membuatku ingin memakanmu." Edward dengan gemas mencubit lemak bayi di pipi Zatian.

"Ah, sakit!!" Zatian meringis kesakitan dan menampar tangan Edward dengan kesal, wajahnya memerah bahkan matanya sedikit berkaca-kaca membuat Edward tak tahan melihatnya karena terlalu menggemaskan.

Edward, "Tian, aku sangat mencintaimu! Kau hanya milikku!"

Mata Zatian berbinar dan jantungnya berdebar kencang saat mendengar pengakuan tiba-tiba Edward, dia sangat senang, namun dia mengkhianati hatinya dan berkata, "Aku tidak percaya padamu. Jadi aku menolak pengakuanmu."

Nada suara Zatian tidak dingin, tetap lembut dan menyenangkan.

Yang tidak menyenangkan adalah kalimatnya, Edward memandang Zatian dengan sedih karena pengakuannya ditolak.

"Apa yang harus aku lakukan agar kau percaya pada cintaku?" Edward bertanya dengan serius sambil menggenggam tangan Zatian dengan erat.

Tama juga penasaran kenapa tuan rumah menolak pengakuan Edward: 【 Kenapa? 】

Zatian: 【 Apakah kau lupa plot aslinya bahwa Edward akan jatuh cinta pada Aryan pada pandangan pertama? 】

Tama tidak lupa dan menjelaskan pada Zatian lagi: 【 Ya, tapi plot aslinya sudah runtuh 90% dan itu tidak akan terjadi karena Edward benar-benar terikat dengan tuan rumah. 】

Zatian hanya merespon "Oh" pada Tama. Meski apa yang dikatakan Tama benar, dia tetap skeptis.

"Tian? Katakan padaku apa yang harus aku lakukan agar kau percaya padaku." Edward mendesak, ekspresinya semakin gelap. Dia akan gila, jika Zatian benar-benar menolaknya.

"Kalau kau sudah sembuh, temui aku di kafe lalu aku akan memberimu jawabannya."

Edward terdiam sesaat lalu menganggukkan kepalanya dengan cepat, "Oke, tunggu aku." Edward sudah memikirkan rencananya sekarang.

Tapi Zatian sepertinya tahu apa yang dipikirkan Edward dan berkata, "Jika jahitannya belum sembuh total, jangan coba-coba datang menemuiku jika kau tidak ingin mendengar jawaban negatif dariku."

Deg!

Edward yang ketahuan ingin meninggalkan rumah sakit malam ini: "......"

.

.

.

TBC!

[END] EDZA | TRANSMIGRATION FT. SYSTEM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang