30. 🔞

37.7K 2.7K 58
                                    

⚠️ WARNING: NSFW 18+ ⚠️[Kalo gak suka, bisa di skip]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️ WARNING: NSFW 18+ ⚠️
[Kalo gak suka, bisa di skip]

Akhir-akhir ini, emosi jiwa Zatian sudah mulai stabil, ia selalu bermimpi tentang seorang anak kecil dan keluarga kecil beranggotakan tiga orang serta seekor kucing putih yang gemuk dan lucu.

Setiap kali ia terbangun dari mimpi, rasa rindu yang mendalam akan merayapi hatinya terhadap seseorang yang tidak dikenalnya. Namun, saat melihat Edward di sisinya, separuh rasa rindunya terobati.

Awalnya ia ingin mengabaikannya, namun berkali-kali ia memimpikan hal yang sama hingga membuatnya terkadang berpikir, apakah itu sebuah memori? Jika demikian, bukankah kehidupan sebelumnya bukanlah yang pertama, melainkan yang kedua?

Anak? Zatian tanpa sadar mengelus perutnya yang rata dan bergumam, "Bisakah aku hamil?"

Gumamannya terdengar oleh Edward yang baru saja selesai mandi. Dia melihat istrinya terbaring menghadap langit-langit sambil berpikir.

Jantung Edward berdebar kencang mendengar gumaman istrinya. Apakah istrinya mulai mengingat dirinya dan Edza? Lagipula, akhir-akhir ini emosi jiwa istrinya sudah mulai stabil.

"Sayang, apa yang kau katakan?" Sambil bertanya, Edward menindih tubuh mungil Zatian.

Wajah Zatian memerah namun ia tidak mendorong tubuh Edward menjauh dari menindih tubuhnya. "Bisakah aku hamil?" Dia mengulangi gumamannya sambil menatap mata phoenix Edward dengan tatapan yang dalam.

Edward mencium mata dan kening Zatian lalu bertanya dengan hangat, "Apakah kau ingin punya anak bersamaku, hm?"

Zatian mengangguk, "Iya. Aku selalu memimpikan seorang anak kecil memanggilku ibu. Bukankah itu berarti aku yang melahirkannya? Aku yakin dia bukan anak adopsi!"

Edward tersenyum bahagia. Ia bisa merasakan jiwa istrinya kini jauh lebih stabil dari sebelumnya, "Sayang, apakah kau mau melakukannya?" Suara Edward agak serak.

Selama hubungan mereka resmi di kehidupan ini, Edward dan Zatian belum pernah berhubungan seks. Alasan Edward yang pertama, karena emosi jiwa istrinya yang belum stabil. Kedua, mereka belum menikah dalam kehidupan ini. Namun, hal itu akan segera dilaksanakan.

Zatian mengangguk dengan wajah memerah sampai ke pangkal lehernya, dia memeluk leher Edward dan berbisik, "Edward, buat aku hamil." Lalu, dia meniup telinga Edward.

Deg! Deg! Deg!

Edward hampir jantungan saat mendengar nada bisikan istrinya yang begitu menggoda dan seksi hingga wajahnya memerah.

"Aku akan!" Dengan tak sabar ia melumat bibir Zatian sembari tangannya membuka kancing piyama Zatian.

Beberapa menit kemudian, dia melepaskan ciumannya dan mengamati wajah istrinya yang terengah-engah. Sangat seksi, melihat indahnya tulang kupu-kupu istrinya membuatnya terpesona sehingga ia menggigitnya dan meninggalkan lovebite disana.

[END] EDZA | TRANSMIGRATION FT. SYSTEM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang