29.

25.3K 2.8K 74
                                    

Setelah menandatangani berkas-berkas yang menumpuk di mejanya, ia berencana untuk pulang awal hari ini namun ia lupa bahwa ia menyuruh resepsionis untuk menelepon Tuan Martin untuk menemuinya hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menandatangani berkas-berkas yang menumpuk di mejanya, ia berencana untuk pulang awal hari ini namun ia lupa bahwa ia menyuruh resepsionis untuk menelepon Tuan Martin untuk menemuinya hari ini.

Jadi, kini Tuan Martin sudah berada di hadapannya dengan dahi yang berkeringat. Martin Smith adalah seorang pria paruh baya berusia 45 tahun, Manajer Kafe Sweet Dream.

Meski begitu, saat menghadap pemilik kafe tersebut, Tuan Martin sadar bahwa dirinya juga seorang karyawan biasa.

Ketika resepsionis menelponnya, memberitahunya bahwa Tuan Edward ingin bertemu dengannya hari ini, dia langsung gemetar karena akhir-akhir ini ada kekacauan yang terjadi di kafe tetapi dia menutup matanya dan menyalahkan orang lain.

Soalnya, yang membuat kekacauan itu adalah seorang pemuda cantik yang menurutnya sangat memyedihkan hingga hati kecilnya berkata bahwa bunga indah itu harus dilindungi. Pemuda cantik itu tak lain adalah Aryan Carl.

Aryan selalu mengeluh padanya bahwa Cecil selalu menggertaknya, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa karena Cecil adalah sepupu Tuan Edward. Lalu, Aryan kembali mengeluh karena akhir-akhir ini rekan kerjanya selalu tidak masuk kerja.

Karena Tuan Martin memiliki kesan yang baik pada Aryan, diam-diam dia membuat surat peringatan untuk Zatian tanpa sepengetahuan Cecil. Namun dia tidak sempat menyerahkan surat itu, Tuan Edward sudah memanggilnya hari ini.

Begitu dia masuk tadi, dia sangat terkejut melihat ada seorang pemuda yang tertidur pulas di pangkuan Tuan Edward. Sayangnya, dia tidak bisa melihat wajah pemuda itu karena pemuda itu membenamkan wajahnya di lekukan leher Tuan Edward.

"Jika anda masih ingin melihat matahari besok, perhatikan matamu. Siapa yang anda lihat?!" Suara Edward terdengar sangat dingin bahkan tanpa repot-repot memandang ke arah Tuan Martin.

Tulang punggung Tuan Martin langsung merinding dan dengan cepat meminta maaf lalu bertanya dengan suara yang sedikit gemetar, "A-Ada apa Tuan Edward memanggil saya?"

"Saya rasa anda sudah tahu jawaban kenapa saya memanggil Anda ke sini." Ekspresi Edward saat menghadapi orang lain sangat dingin dan tegas.

Tuan Martin kembali berkeringat, ia bahkan tidak berani untuk duduk selagi tidak ada perintah dari Tuan Edward yang menyuruhnya duduk.

"Tuan Edward, apa yang terjadi di kafe akhir-akhir ini adalah murni kesalahpahaman. Lagipula itu melibatkan Nona Cecil." Tuan Martin menjelaskan sambil menyeka keringat di dahinya dengan saputangan kecil.

Edward mengangkat alis kirinya, menatap Tuan Martin dengan tajam dan sinis, "Salah paham? Coba jelaskan padaku, kesalahpahaman apa yang melibatkan Nona Cecil?"

Tuan Martin mengira bahwa Tuan Edward pasti akan mengambil tindakan yang tepat terhadap Cecil karena telah menindas Aryan yang tidak bersalah itu. Jadi dia menjelaskan dengan antusias.

[END] EDZA | TRANSMIGRATION FT. SYSTEM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang