13.

35.2K 3.8K 100
                                    

Keesokan harinya, Zatian kembali bekerja seperti biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya, Zatian kembali bekerja seperti biasa.

Menurut jadwal libur baru yang Cecil ubah, hari ini seharusnya menjadi hari libur Aryan dan dia menggantikannya-

Tapi, Zatian melihat Aryan masuk kerja seperti biasa dengan mata masih bengkak dan terlihat lelah serta sedikit tertekan.

Zatian: 【 Ada apa dengan Aryan? Bukankah hari ini hari liburnya? Kenapa dia masuk kerja? 】

Tama dengan santai menjawab: 【 Cecil menggertaknya dan mengubah jadwal liburnya menjadi besok. 】

Zatian sedikit terkejut, dia tidak menyangka Cecil akan begitu membenci Aryan. Benar-benar di luar ekspektasinya.

Zatian: 【 Apakah tidak apa-apa? 】

Tama: 【 Oh, aku lupa memberi tahu tuan rumah bahwa Cecil adalah sepupu Edward. Ayah Cecil dan ibu Edward adalah saudara. 】

"Huh??" Kali ini Zatian sangat terkejut dan sedikit linglung.

Tiba-tiba, dia memikirkan rencana untuk berperilaku baik di depan Cecil agar Cecil bisa menaikkan CP-nya dengan Edward di masa depan.

Tama yang mengetahui apa yang dipikirkan tuan rumahnya hanya bisa menghela nafas ringan.

Di sisi lain, Aryan yang sadar Zatian meliriknya, diam-diam menggerutu dalam hati dan semakin membenci Zatian.

'Aku tahu ini semua rencanamu. Kau iri karena aku disukai orang-orang sejak kecil dan ingin membalas dendam padaku. Tapi tidak apa-apa, akan kutunjukkan betapa tingginya langit itu, tunggu saja!!!'

Hari ini seharusnya menjadi hari liburnya, tapi Cecil dengan kejam mengubah jadwalnya tanpa memberitahu alasannya. Dia sangat marah. Tapi, dia tidak menunjukkannya, tetap tersenyum seperti biasa.

Namun, Christ dan beberapa karyawan pria yang naksir padanya justru merasa kasihan saat melihatnya berpura-pura baik-baik saja.

"Aryan, istirahatlah. Biar aku yang menggantikanmu." Kata Christ sambil menepuk lembut bahu Aryan.

Aryan menggeleng lemah dan tersenyum kecil, wajahnya terlihat sangat lelah dan berkata, "Tidak apa-apa, aku baik-baik saja."

Christ mengepalkan tinjunya, dan tiba-tiba melangkah mendekati Zatian yang berdiri tidak jauh dari situ dengan ekspresi marah.

Kafe Sweet Dream memiliki dua kasir. Zatian adalah kasir B [*], sedangkan Aryan kasir A [*]. Jadi posisinya tidak terlalu jauh, namun dipisahkan oleh kaca transparan.

[*AB] A, tempat pembayaran yang menggunakan kartu. Sedangkan B, untuk uang tunai.

Tama yang melihat Christ mendekati Zatian segera menyuruh Zatian untuk waspada.

Zatian tidak takut, ia malah memasang ekspresi tenang dan santai sambil menunggu nyamuk datang menemuinya.

Christ mendekatinya dengan wajah sangat marah dan hendak meledak.

Christ, "Ini semua karena kau, bajingan!!! Kalau bukan karena kau, Aryan tidak akan terlihat begitu lelah!!!" Jari telunjuknya terangkat dan menunjuk ke hidung Zatian.

Zatian menatapnya dengan ekspresi acuh tak acuh dan malas seolah sedang menonton lelucon.

Christ yang melihat Zatian tidak meresponnya dan memandangnya acuh tak acuh, langsung meledak.

"EH ZATIAN!! KAU SUDAH BERLEBIHAN!! KENAPA KAU HANYA DIAM??!! AKU TAHU KAU IRI PADA ARYAN SAMPAI KAU DIAM-DIAM INGIN MENJATUHKAN DIA."

"DASAR BAJINGAN!!!"

Suara Christ begitu keras sehingga semua orang termasuk para pelanggan mendengar kemarahannya.

Tama yang mendengar kata-kata Christ pada tuan rumahnya menjadi marah: 【 Tuan rumah, pria bau ini harus dimusnahkan di dunia ini! Dia sangat menyebalkan! 】

Ekspresi Zatian menjadi sangat dingin, dia menatap tajam ke arah Christ dan berkata, "Apakah kau sudah selesai?!"

Christ ingin mengatakan 'belum' tetapi Aryan tiba-tiba datang, berdiri di hadapannya seolah ingin melindunginya; tanpa sadar hatinya menghangat.

Aryan berkata sambil terisak, "Tian, ini bukan salah Christ. Ini salahku. Kalau kau mau marah. Marah saja padaku, jangan marah Christ."

Christ terkejut dan terharu karena Aryan benar-benar membelanya. Ia segera meraih tangan Aryan dan menghapus air mata Aryan dengan lembut.

"Aryan, jangan menangis. Itu bukan salahmu. Ini salah Tian yang membuatmu sedih. Aku tidak tahan melihatmu seperti ini." Bujuk Christ.

Aryan masih bersikeras kalau itu salahnya dengan tangisannya perlahan semakin keras hingga menarik perhatian semua orang yang ada di kafe itu.

"Hikss... Tian aku minta maaf, hikss... Aku tahu kau tidak mau memaafkanku, hikss... Tapi aku-"

Christ tiba-tiba menyela, "Aryan, jangan minta maaf padanya. Seharusnya dia yang meminta maaf padamu, bukan kau!"

Christ memandang Zatian dan berkata, "Cepat minta maaf pada Aryan!!!" Desak Christ dengan tegas.

Zatian yang dari tadi menonton drama murahan kedua badut ini hanya menatap mereka dengan ekspresi kosong, tetap acuh tak acuh.

Saat dia ingin membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu, tiba-tiba seorang pria berkacamata datang mendekati mereka sambil bertanya dengan nada marah.

"Ada apa ini??!!" Pria berkacamata itu menatap Aryan dan Christ dengan dingin.

Zatian yang terkejut dengan kehadiran pria tersebut: "???"

.

.

.

TBC!

[END] EDZA | TRANSMIGRATION FT. SYSTEM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang