14.

36.3K 4K 172
                                    

Zatian memandang pria berkacamata itu dengan alis berkerut dan sedikit linglung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zatian memandang pria berkacamata itu dengan alis berkerut dan sedikit linglung. Dia mengenal pria ini; Leon Smith, asisten Edward!

Zatian: 【 Kenapa dia ada di sini? Apa Edward juga ada di sini?! 】

Tiba-tiba matanya melirik curiga ke arah buket bunga matahari di tangan Leon.

Tama: 【 Tidak, hanya asistennya. Tuan Edward masih di rumah sakit. Lagipula, aku tidak merasakan kehadirannya. 】

Zatian langsung menghela nafas lega, lalu menatap Leon yang sedang menatap dingin ke arah Aryan dan Christ.

Dari ekspresi Leon, dia sepertinya mendengar dan melihat adegan Christ meneriakinya dan berkata 'bajingan' padanya.

Apakah itu tidak apa apa? pikir Zatian.

"Kau," Leon menunjuk ke arah Christ, "Apakah kau masih ingin melihat matahari besok?!"

Leon tidak bercanda dengan apa yang dia katakan, karena dia melihat dan mendengar pria bodoh ini dengan berani menindas tuan muda kecil, kekasih Tuan Edward!!!

Pria bodoh ini berani meninggikan suaranya pada kekasih Tuan Edward sedangkan Tuan Edward yang begitu dingin saja tidak berani meninggikan suaranya pada kekasihnya.

Tapi, pria bodoh ini... Apakah dia bercanda??!!

Christ dan Aryan yang mengenal Leon langsung gemetar. Mereka tidak tahu kenapa Leon tiba-tiba mengatakan itu. Aryan tanpa sadar mengepalkan tangannya.

Christ menjawab Leon, "Maaf, Tuan Leon. Tapi ini bukan seperti yang Anda lihat." Ia tetap dengan berani menyangkal kelakuannya terhadap Zatian.

Aryan pun memainkan peran teratai putihnya, matanya masih merah dan sedikit terisak, "Hikss, Tuan Leon... Maaf, ini semua salahku. Christ melakukan ini karena ingin membelaku... Hiks..."

Aryan yakin penampilannya yang menyedihkan akan membuat orang bersimpati padanya dan melembutkan hati. Hal ini sudah berkali-kali ia lakukan dan hasilnya tentu saja orang-orang akan memaafkan segala kesalahannya dan membujuknya untuk tidak bersedih.

Zatian diam-diam memasang ekspresi ingin muntah: 【 Aku sangat ingin menginjak ginjalnya! 】

Tama juga muak melihat air mata sang protagonis uke: 【 (⁠ノ⁠ಠ⁠益⁠ಠ⁠)⁠ノ⁠彡⁠┻⁠━⁠┻. Tuan rumah, Anda harus segera menghancurkan plot dunia novel ini. 】

Zatian: 【 Lagi 10% untuk plot aslinya benar-benar hancur. Apakah itu berarti aku harus menikah dengan Edward? 】

Tama juga tidak yakin bagaimana cara mendapatkan 10% ini. Kelihatannya mudah namun sebenarnya 10% ini sangat sulit untuk dicapai!

Pasti ada kunci tersembunyi yang belum disentuh tuan rumahnya. Makanya, plot aslinya tidak sepenuhnya runtuh. Pernikahan seharusnya menjadi kunci utama terakhir tetapi sistem tidak merespons.

Sangat aneh...

Jadi, Tama hanya diam saja dan tidak menjawab. Lagipula, Zatian tidak terlalu memikirkannya. Fokusnya sekarang adalah pada Aryan yang berusaha mendapatkan simpati Leon.

Namun sepertinya Leon tidak memakan umpannya, dia menatap Aryan yang menangis dengan kesal dan mual.

"Bisakah kau berhenti menangis?!" Leon berkata dengan dingin, "Dan aku tidak peduli siapa yang salah. Yang aku tahu bahwa kalian berdua telah melakukan kesalahan yang aku sendiri tidak berani melakukannya."

Siapa yang berani menghadapi tuan Edward, kalau sedang marah seperti binatang buas??!!

Aryan dan Christ sangat terkejut. Dahi mereka sudah berkeringat. Aryan mengatup bibirnya dan berkata, "T-Tuan, kami tidak melakukan kesalahan apa pun... Ini semua salah paham."

Christ mengangguk, menyetujui apa yang Aryan katakan dan berkata dengan percaya diri, "Ya, ini semua salah paham. Aku dan Aryan tidak bersalah. Yang bersalah dalam hal ini adalah Tian!" Dia menunjuk Zatian yang dari tadi hanya diam.

Mata Leon membulat tak percaya kalau pria bodoh ini masih dengan beraninya memberikan panci hitam pada kekasih Tuan Edward??!!

Zatian yang tadinya diam, tiba-tiba berbicara, ekspresinya masih tenang dan acuh tak acuh, "Aku tidak salah. Mereka berdua menggangguku."

Leon sangat mempercayai kekasih Tuan Edward. Jadi, dia menelepon Cecil untuk segera datang. Tak butuh waktu lama, Cecil datang dengan ekspresi jelek dan galak sambil menatap ke arah Aryan dan Christ.

Cecil bertanya apa yang terjadi dan Leon menceritakan semuanya. Hal itu membuat Cecil sangat marah dan mengutuk dalam hatinya terhadap kedua badut tersebut, Aryan dan Christ.

"Tian, apa kau baik-baik saja?" Cecil bertanya dengan nada prihatin.

Zatian yang melihat calon pendukung CP-nya dengan Edward, langsung bersikap sopan dan tersenyum lembut, "Aku baik-baik saja."

Cecil menghela nafas lega dan berkata kepada Leon, "Aku akan menangani dua orang ini. Dan..." Dia berbisik, "Jangan lupa janjimu untuk memberitahuku rahasia Edward..." Dia diam-diam melirik Zatian dan tersenyum aneh.

Zatian yang melihat senyum aneh Cecil padanya: "...???" Apa yang salah?

Leon hanya mengangguk dan membuat janji untuk bertemu di taman setelah dia menyelesaikan tugasnya yang diperintahkan Edward.

....

Leon memberikan Zatian buket bunga matahari dan mengatakan itu dari Edward. Serta meminta nomor ponselnya.

Zatian menerima buket bunga matahari itu, hatinya menghangat dan itu membuatnya tersenyum saat mengingat sikap lengket Edward padanya.

"Katakan pada tuanmu untuk meneleponku malam ini." Titah Zatian.

"Baik, Tuan Muda Kecil."

Zatian terkejut dengan panggilan Leon padanya. Wajahnya sedikit memerah, "Panggil saja aku dengan nama, Tian."

"Maaf, aku tidak berani."

Zatian terdiam sesaat lalu mengangguk mengerti. Kemudian, Leon berpamitan. Sebelum itu, dia membelikan sarapan untuk Edward.

.

.

.

TBC!

Leon Smith

Leon Smith

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[END] EDZA | TRANSMIGRATION FT. SYSTEM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang