.04.

52.3K 3.7K 9
                                    

Malam semakin dingin, bulan pun semakin bersinar terang. keheningan melanda tanpa suara suara hewan malam.

Sebagian orang sudah terlelap dalam mimpinya, tidak dengan gadis bersurai hitam legam itu duduk merenung dijendela.

Membiarkan angin malam menerbangkan halus rambutnya, mata hijau terang kebiruan setenang lautan itu memancarkan kekosongan.

Kosong seperti tidak ada kehidupan....

Ellerish hanya mengenang hidupnya yang menyedihkan, sudah tiga hari berjalan dia kembali mendapatkan kesempatan hidupnya yang kedua.

Belum ada satupun rencana yang terjalani.

Rencananya adalah pergi jauh dari negeri ini, memastikan keluarganya aman, dan hidup bahagia dengan putra kecilnya.

Eleuther.... Ia banyak berharap putranya segera hadir.

Tapi ellerish tidak akan membiarkan eleuther mendapatkan kesengsaraan kembali, ia harus merancang hidup bahagia sebelum itu.

Jika ellerish pergi, maka ia harus mempunyai cukup uang untuk bertahan hidup.

Tidak mungkin terus bergantung pada keluarganya.

"Aku harus membuka bisnis?" Gumamnya menerka nerka, apa kemampuan yang ia miliki?

Seutas senyum kecil timbul, ada keuntungan dari ingatan buruk hidupnya terdahulu.

"Baiklah, sayang mari kita membuka bisnis dan menjadi orang terkaya dimoutesa." Ucapnya lucu menepuk perut ratanya.

Selintas cahaya putih melewati jendelanya, ellerish mengerjap. Melonggokkan kepala keluar, ia menoleh kanan dan kiri.

Cahaya itu menghilang.

"Aku yakin melihatnya."

Bruk!

Tidak kuat menahan tubuhnya, akhirnya terjungkal keluar. Bibirnya mendesis lirih.

Sial! Siapa yang meletakkan tanaman tanaman berduri disini?!

Ia akan memotong semua tanaman berduri yang menyakitinya!

"Siapa disana?!" Para prajurit mendekati asal suara dengan pedang yang diacungkan.

"Aku!"

"Nona muda!" Tiga prajurit tadi menyarungkan kembali pedang mereka.

Buru buru membantu nona muda mereka yang terbaring mengenaskan.

"Kenapa nona muda tidur disemak semak?" Tanya salah satu dari mereka.

Ellerish menatapnya sinis, siapa juga yang tidur disemak berduri?! Manusia bodoh pun tak mau!

Ia menghembaskan duri duri dari gaunnya.

"Singkirkan tanaman berduri itu dari sekitar kamarku!" Ucapnya menatap musuh tanaman jelek itu.

"Siapa yang mengusulkan tanaman buruk rupa itu?!"

Tiga prajurit bergemetar takut melihat nona mereka marah.

"Katakan siapa?!"

"N—nona i—itu—

"NONA! NONA MUDA! APA YANG ANDA LAKUKAN DILUAR?!" Isabel berlarian panik membawa selimut tebal.

Membungkus tubuh nona mudanya agar tak terkena dinginnya angin, pelayan pribadi ellerish sangat khawatir.

"Nona, mengapa anda keluar malam malam. Anginnya cukup dingin bagaimana bila anda terkena flu atau demam?" Ucapan beruntun isabel melebihi seorang ibu pada putrinya.

SLWD (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang