.50.

24.6K 2K 27
                                    

"Ruu~ ruu~"

Rouvin menjauhkan wajahnya dari tangan gempal yang sejak tadi mengusak dan mengacak wajahnya.

"Panggil aku ini paman, kau bisa memanggil leo paman. Tapi memanggilku hanya nama."

Ia mengangkat tubuh eleuther keatas, tubuh kecil itu mengambang. Mata besarnya menatap polos rouvin.

"Mata elle lebih bagus, kenapa kau mewarisi mata jelek itu." Ia berdecak.

"Mau aku bantu ganti?"

"Buu! Buu!"

"Huh! dasar pengadu kecil."

"Bbbbbb!"

Meletakkan eleuther duduk kembali, rouvin mengusap kasar wajahnya.

"Kau masih kecil, aku tidak bisa mengajakmu berkelahi. Setelah besar nanti, aku akan memukulmu karena meludahi wajahku."

Eleuther tertawa, bocah itu belum mengerti dan merangkak kembali pada rouvin.

"Buu~ buu~"

"Ibumu tidak ada, dia diculik paman anehmu."

"Ma man?"

"Lihatlah kau begitu lancar memanggilnya, panggil aku juga. Paman ru!"

"Ruu~"

"Hey! Kau dasar kucing nakal!"

•••

"Ah! Jadi toko barang mewah ini milik nona berndsen?!"

"Tidak, ini milik sepupuku. Aku hanya membantu menjalankannya." Ellerish mengulum senyum, ia membantu membungkus kotak perhiasan pembelinya.

"Erish ramsey, adalah sepupuku dari jauh. Dia mempercayakan usaha ini padaku." Pukasnya.

Para lady didepannya mengangguk paham, mereka tengah mengantri untuk membayar.

Kebetulan, hari ini ellerish mengunjungi tokonya dan membantu beberapa pekerjaan.

"Lalu nona, siapa pria yang datang bersama anda itu. Apakah dia bangsawan juga?" Bisik salah satu lady mencuri lirik leo.

Benar, ellerish dan leo tadinya pergi untuk melihat tambang. Sebelum singgah kemari, leo menemaninya. Pria itu hanya duduk diam membaca buku.

Ellerish ikut melirik leo, pria itu juga menoleh padanya. Leo melempar senyum tipis.

Hal itu membuat gadis bangsawan lain memekik senang.

"Astaga! Astaga! Dia tersenyum padaku! Lihat! Lihat!"

Dia tersenyum padaku bodoh!

"Sepertinya dia tertarik denganku, pegang tanganku sebelum aku lari kedadanya!"

Mimpi kau! Ellerish memelototkan mata, senyum leo menghilang. Pria itu kembali menatap bukunya.

Mereka ternyata sekumpulan lalat!

"Abigail!"

"Ya nona?!"

"Kau urusi pelanggan, aku ingin pulang."

Gadis pekerja tokonya itu hanya mengangguk, dan segera mengambil alih tugas ellerish.

"Pria yang kalian tatap itu adalah priaku! Berhenti sebelum aku mencolok keluar bola mata kalian!"

Leo mendengar dari tempat duduknya, pria itu meraba pelan dadanya.

Ellerish menyebut leo adalah prianya? Miliknya? Dirinya? Sungguh?!

"Kenapa anda sangat serakah, bukankah anda sudah mendapatkan duke vazquez? Sekarang anda juga mengincarnya."

Mendapatkan apa? Elldrich bodoh itu? Ambil saja sialan! Ellerish tidak mau bekas lilian babi!

SLWD (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang