.44.

23.9K 2.1K 72
                                    

Menghembuskan napas panjang, ellerish menempelkan telapak tangannya pada dahi rouvin.

Demamnya sudah lebih menurun, sejak awal memeluknya pun ellerish merasakan tubuh rouvin panas.

Ia kembali meletakkan kain kompres kedahi kakaknya, ellerish membenarkan sedikit letak bantal dibelakang punggung rouvin.

Pasti tidak nyaman tidur seperti ini, besok setelah rouvin sembuh baiknya mereka kembali ke moutesa.

"Aku sudah banyak merepotkan, mereka pasti kecewa denganku. Cepatlah pulih kak, aku akan pulang bersamamu."

•••

"Apa kau sudah tau siapa erish atau ellerish itu sebelumnya?"

Menghisap dan menghembuskan asap dari cerutu tembakau ditangannya, leoniel menyandarkan tubuh tenang dikursi.

Pria itu hanya mengangguk pelan, setelah ellerish memberitahu dirinya adalah putri bangsawan dari moutesa dan anak diperutnya adalah miliknya dan sang suami.

Maksudnya— mereka, ellerish dan leo hanya berpura pura membuat matthew maupun jose sendiri tak mengerti.

Leo tau diri ellerish lebih baik dari siapapun.

"Lalu artinya, dia memiliki suami. Apa kau berencana merebutnya dari suaminya?" Matthew menahan nadanya.

"Suaminya brengsek." Leo acuh.

"Tetap saja! Dia punya suami, lalu kau jangan berpikir menjadi perebut istri orang. Itu lebih mengerikan dari merebut suami orang."

Kepalanya pusing, menghadapi keponakannya. Rambutnya hampir sepenuhnya memutih karena dua setan titipan kakaknya.

"Apa yang akan petinggi istana lain lakukan jika tau dia tidak mengandung penerusmu."

"Dia ada, anaknya masih memiliki darah de Leon dari bibi sybil."

Jose menatap adiknya. "Apa maksudmu? Kita bahkan tidak pernah bertemu bibi sybil, dia pergi sebelum aku ataupun kau lahir."

"Suaminya adalah putra dari bibi sybil."

Matthew kembali menegakkan punggung setelah bersandar lemas, ia kian membuat lipatan kerutan kulitnya semakin jelas.

"Edsel vazquez, duke dibagian moutesa. Kembaran dari erich, pria yang ditentang hubungannya oleh kakek nenek. Dia menikahi bibi sybil setelah kembarannya mati."

"Lalu dimana sybil? Keinginan ibu kalian menemukan adiknya bisa terpenuhi."

"Dia sudah lama mati."

Matthew terdiam.

"Darimana kau tau semua itu?" Tanya jose.

Leoniel mengulum senyum tipis, ia berdiri dari kursinya. "Aku banyak menghabiskan waktu disana."

Mematikan cerutunya yang tinggal setengah, leo ingin menemui ellerish.

"Apa kau begitu mencintainya?"

"Ya. Aku mencintainya seperti kau mencintai mendiang kakak ipar, dan paman mencintai mending bibi. Aku selalu mencintainya."

"Apa karena dia juga yang membuatmu berkorban pada dewa?"

•••

Ellerish menutup pintu kamar yang ditempati rouvin, ia haus dan ingin mencari segelas air didapur.

Ini sudah malam, ellerish juga tidak mau repot memanggil pelayan. Sekalian ia akan mengambil beberapa cemilan mungkin?

"Erish, bisa ikut denganku?" Leo berdiri menjulang didepannya, pria itu berjalan mendahului setelah mendapatkan anggukan ellerish.

SLWD (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang