.60.

15.3K 1.2K 6
                                    

"Apa kau harus menciumnya seperti itu?"

Ellerish melirik pantulan leo dari kaca, pria itu duduk bersila diatas ranjang dengan kedua tangan bersedekap. Raut wajahnya seperti terkena mendung dipagi hari.

"Maksudmu benda mati ini?" Ellerish mengangkat tabung kecil untuk pewarna bibirnya.

"Meskipun benda mati, dia menyentuh bibirmu lebih banyak daripada aku." Dia menatap pewarna bibirnya sinis, seolah benda itu mengerti.

"Akan memiliki dua anak, kau masih kekanakan."

Alis leo menukik, ia mulai merenggek. "Letakkan itu erish! Lihat lihat, dia seperti mengejekku."

"Leo belasan tahun aku bersamamu, kupikir kau pria bijak."

"Berbicara soal bijak, aku orang paling bijak disini. Semua orang pasti mengakuinya."

Mungkin benar?

Ellerish kembali akan memoles bibirnya, sebelum benda itu terbang melayang ketempat lain.

"Sekarang apa leo?" Tanyanya jenggah.

"Sudah cukup dengan benda itu."

"Bagaimana itu cukup jika sejak tadi kau menghapusnya huh?!"

"Karena itu jelek."

"Tidak mau menghapus bajuku juga? Dia lebih menempel keseluruh tubuhku!"

"Haruskah?"

"Kau bosan tidur dikamar, ingin mencoba malam memeluk angin?"

Leo mengembalikan pewarna bibir ellerish kemeja, pria itu kali ini membiarkan istrinya memberikan polesan pada wajahnya.

Ugh! Itu membuat ellerish semakin cantik, haruskah dia membuat aturan tidak menatapnya?

"Aku akan membantu priscilla memilih gaun pernikahan, kau bisa makan siang tanpa menungguku. Mungkin aku akan kembali sore." Selesai dengan wajah, ellerish membenarkan sedikit rambutnya.

"Tidak bisakah kau membawaku?"

"Andai aku bisa membawamu dikantung bajuku, tapi kau harus menghadiri rapat umum siang ini. Berhentilah merengek dan kerjakan tugasmu."

"Kenapa kita tidak tinggal dirumah yang dulu saja? Penjual kayu bakar tidak buruk."

•••

Ellerish baru kembali dari kediaman priscilla, ia membantu gadis itu memilih segala keperluan pernikahan. Priscilla akan menikah dengan seorang earl, mereka menjalin hubungan tiga tahun belakang.

"Dimana putraku?" Tanyanya menghentikan salah satu pelayan istana.

Pelayan wanita seusia dengannya kemudian menunduk, dan menjawab pertanyaan ellerish sesopan mungkin dengan nada rendah.

"Tuan muda berada dikediaman duke berdsen."

"Lalu dimana suamiku? Apa rapatnya sudah selesai?"

"Rapat umum telah usai dua jam yang lalu, permaisuri. Sekarang kaisar tengah berbincang bersama yang mulia tuan besar."

"Baiklah. Terimakasih."

Lantas ellerish berniat menyusul suaminya, ia bisa membayangkan wajah menyedihkan leo saat dirinya pulang.

Pria itu akan mulai dramatis seperti ditinggal selama puluhan tahun.

"Ini adalah tahun terakhirku, mungkin aku tidak bisa menemani putraku tumbuh." Tangan ellerish tergantung diudara, tidak jadi mengetuk.

Suara leo terdengar olehnya, tapi apa maksudnya? Ellerish tidak bisa memahaminya.

"Sejak kapan kau menjadi pengecut? Jika benar menyayangi istri dan anakmu, carilah caranya."

SLWD (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang