.09.

43.7K 3.6K 24
                                    

Ellerish sibuk dengan alat lukis dan kuasnya sejak tadi, putri daniella pun hanya menurut dengan kembali berpose duduk dikursi dengan gaya anggun.

"Selesai!"

Menepuk nepuk gaunnya, ellerish membalik kertas hasil karyanya untuk ditunjukkan.

"Aku seperti melihat tuan putri benar benar ada didalamnya."

"Lukisan itu seperti hidup!"

"Lady berndsen memiliki tangan ajaib!"

"Lihat! Lihat! Bahkan lukisan itu bersinar seperti terdapat bintang bintang didalamnya."

Hoho! Benar! Karena aku menambahkan sedikit sihir juga!

Mereka bersorak kagum, dan ellerish hanya mengangkat dagu angkuh.

Melukis adalah hobinya sejak kecil dulu, ia sering melukis ayah dan kakaknya. Hanya saat dewasa ellerish tidak begitu menggemarinya lagi.

Ia sibuk dengan duke gila itu.

"Saya tidak menyangka anda memiliki bakat yang luar biasa, lady." Puji daniella.

"Aku memang tidak suka menyombong." Bangganya mengibaskan rambut.

Ellerish sempat memberikan wajah mengejek pada pria pelukis itu. Wajahnya kini masam.

"Apa aku bisa memilikinya?"

"Tentu, aku melukisnya untuk tuan putri. Lagipula untuk apa aku menyimpan lukisan anda."

Daniella tertawa kecil. "Benar, anda mungkin lebih senang menyimpan lukisan duke vazquez."

Apa apaan, yang ada tiap malam dirinya mimpi buruk!

Ellerish memaksakan senyum.

"Berapa yang harus ku bayar untuk lukisan indah ini?"

"Bayar? Tidak perlu, anda bisa mengambilnya."

"Tidak lady. Aku memang menginginkan diriku dilukis untuk dibayar."

"Saya merasa tidak pantas meminta bayaran pada tuan putri."

"Tidak apa apa, sebutkan saja bayaran yang anda minta."

"Jika anda sangat memaksa, aku meminta dua kali lipat dari pelukis tua itu."

Sang pria pelukis membulatkan mata tidak menerima, apa apaan lady arogan itu!

Seenaknya mencuri pekerjaan dan menghinanya.

"Baiklah. Sepuluh ribu koin emas akan dikirimkan ke kediaman anda."

"Terimakasih putri! Jika butuh lukisan lagi katakan saja padaku!"

•••

"Apa yang terjadi dengan wajahmu, elle?"

Nuel merapikan dan membersihkan wajah cantik putrinya, dipenuhi coretan coretan dari cat pewarna.

Bajunya juga.

"Apa yang putri ayah ini lakukan tadi?"

"Aku bersenang senang dengan putri daniella, ayah."

"Benarkah? Sampai gaunmu robek?"

"Itu——

Sebenarnya karena memanjat tadi.

——gaunku tersangkut, mungkin aku tidak sadar."

Nuel hanya mengangguk, dan kembali mengambil daun daun dikepala putrinya. Mereka kini berada didalam tandu menuju pulang.

"Ayah. Apa aku bisa belajar sihir kembali?"

SLWD (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang