past life : hero & leandros

1.2K 71 2
                                    

"Kau masih menunggu pria itu datang?"

Mata cerah seterang zamrud itu tidak berhenti berbinar menatap lautan lepas didepannya. Melalui jendela, hamparan air laut dengan ombak santai terpapang jelas.

Heroina.

Pemilik senyum sabit hanya duduk tenang membalas ujaran temannya.

"Aku selalu menunggu leandros, bukankah sebentar lagi gelap saga?"

"Jika takut sendiri saat malam datanglah kerumahku seperti biasa."

"Lean akan sampai sebentar lagi."

Saga memutar mata. "Kau selalu memilihnya kini, jangan merengek untuk ku temani bermalam."

"Itu karena cerita anehmu tentang hantu dimenara ini."

"Kita penyihir mengapa takut pada hantu, kau bahkan bisa membuatnya dalam satu jentikan jari."

"Mereka menyebalkan dengan penampilan buruk rupa."

"Baiklah kau yakin akan menunggunya sendiri, bagaimana jika dia tidak datang?"

"Lean sudah berjanji padaku, kau pulanglah."

Saga menggeleng pelan, membawa turun keranjang kosong ditangannya membiarkan heroina menunggu kekasihnya seorang diri.

Leandros namanya. Mereka baru menjalin hubungan, heroina selalu menunggu lean datang sebelum gelap.

Pria itu akan menaiki sampan setiap hari untuk sampai di abesse. Tempat heroina tinggal, berseberangan dari canyon.

Setiap hari mereka akan menghabiskan waktu semalaman untuk bertemu melepas rindu.

Leandros adalah pria yang menepati janjinya.

"Lean!"

Heroina segera berlari keluar ketika melihat sampan yang dinaiki leandros mulai terlihat ketepian.

Larinya kencang, ia lupa dirinya seorang penyihir yang mampu berpindah tempat.

Heroina segera memeluk leandros dengan senang, pria itu mengajaknya berputar.

"Apa kau lama menungguku?"

Leandros menyingkirkan helaian rambut rambut yang menutupi wajah kekasihnya.

"Selama itu dirimu, aku bisa melakukannya ribuan tahun."

Bagaimana bisa heroina tidak menunggunya, hero rela mengarungi seluruh lautan yang ada di semesta ini untuk menemui dirinya.

"Saat aku tidak bisa datang lagi padamu jangan menungguku."

"Maka bawa aku bersamamu."

leandros tersenyum kecil, membawa kembali tubuh kecil heroina untuk didekap.

"Mati bersama bukan hal menyenangkan, jika aku pergi kau harus tetap hidup dengan bahagia."

"Tapi bahagia milikku adalah dirimu lean."

•••

"Lean."

"Ya sayang?"

Heroina bangkit dari posisinya tidur berbantalkan dada sang kekasih, berganti dengan menumpukan sikunya.

"Mungkin aku akan menerima tawaranmu untuk pindah ke abesse."

Kening leandros berkerut. "Apa yang membuatmu berubah pikiran?"

Leandros kerap mengajak heroina untuk tinggal bersamanya meninggalkan canyon, karena heroina tinggal disini seorang diri.

Tapi hero selalu menolak.

SLWD (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang