.48.

24.6K 2.1K 19
                                    

"Jadi dia anakku...."

Mata itu seperti miliknya, meskipun nyaris seluruh struktur wajah ellerish yang menurun pada bayi itu.

Tapi mata biru seterang langit cerah itu seperti milik elldrich dan ibunya....

Anakku....

Elldrich ingin mengapainya, bagaimana anaknya kini tumbuh menjadi bayi yang sehat.

"Kemarikan." Rouvin lebih dulu mengambil eleuther, tidak membiarkan tangan elldrich menyentuhnya.

Tidak, rouvin tidak menyukai sosok ayah dari keponakannya. Sampai kapanpun.

Ia masih menyimpan banyak dendam.

"Mengkhayal bisa menyentuhnya, kau akan memberikan mimpi buruk padanya."

Menepuk nepuk kecil punggung eleuther, rouvin membisikkan kecil lagu pengantar tidur.

"Tapi dia anakku, aku ayahnya."

"Jika darah itu bisa diganti, aku akan senang membuang fakta jika kau adalah ayahnya." Sinis rouvin.

"Jadi dia putra lady berndsen dan duke vazquez." Bisik salah satu bangsawan yang datang, mereka seperti mendapatkan tontonan seru.

Mengamati dan menghubungkan kejadian yang mungkin terekam dalam otak mereka.

"Lalu siapa pria itu, aku tidak pernah melihatnya. Tapi dia memiliki paras luar biasa."

Beraninya kalian bergosip dan terang terangan menatap leo huh?!

Ellerish bersiap melempar sepatunya, tapi tidak. Ada anaknya disini, nanti dia mendapatkan contoh buruk.

"Katakan kau senang ditatap lapar oleh sekumpulan simpanse disana kan?!"

Ellerish kesal, ia menginjak kaki leo sekali.

"Haruskah aku mencongkel mata mereka satu persatu supaya tidak bisa menatapku dan membuat ibu eleutherku kesal?" Bisik leo, mengecup kepala ellerish.

Elldrich? Tidak perduli, dia masih diam bodoh menatap lantai setelah rouvin membawa pergi eleuther.

"Leo kau menyebalkan!"

Ellerish kembali menatap kumpulan simpanse betina lapar disana, mereka bukan heboh mengagumi leo lagi tapi mengucek mata.

"Mataku perih! Sial seperti segenggam pasir dipaksa masuk." Keluh lady bangsawan, diikuti yang lainnya.

Ellerish menatap leo curiga, pria itu justru masih tersenyum lembut padanya.

"Katakan padaku itu bukan kau."

"Mereka tidak akan buta, akan hilang jika keluar dari ruangan ini."

Hah—

"Yasudah, ayo temui pangeran mahkota. Albus kau ikut juga?"

"Tidak elle, aku akan menghampiri ibuku."

Ellerish menarik leo meninggalkan elldrich yang masih terdiam, siapa yang perduli dengan patung itu?

Dia terlalu lama mencerna.

•••

"Selamat ulang tahun untukmu pangeran mahkota."

Ellerish dan leo sedikit menundukkan kepala pada kaisar dan desmond, disamping kaisar juga ada permaisuri cordelia, lalu disisinya lagi ada putri daniella.

"Ellerish? Kau masih hidup?"

Senyumnya pudar, ellerish memincing sinis pada desmond. "Kau berharap aku mati?!"

SLWD (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang