.22.

36.9K 3.2K 32
                                    

"Kau masih marah padaku?"

Ellerish melenggos pelan, mencomot buah apel didepannya.

Ia mengigitnya brutal.

Meja makan malam ini hanya terisi mereka berdua, edsel dan trixie sudah kembali kekediaman mereka sejak pagi, dan lilian bau tidak tau dimana.

"Siapa yang berkata hal aneh padamu sebenarnya?"

"Kenapa?! Kau terkejut aku tau?! Kau bukan hanya pria brengsek, kau lebih bajingan dari seorang bajingan."

Elldrich menghembuskan napas kasar, ia tak tau salahnya tapi terus mendapatkan makian istri hamilnya.

"Tapi aku tidak mengerti maksudmu."

"Benar benar— setelah istri pertamamu tiada, kau melupakannya. Apa kau juga membuang anakmu huh?!"

"A—anak?!" Elldrich menatapnya tak percaya.

"Sekarang bicaramu sangat melantur, aku tidak punya anak selain yang ada diperutmu!"

Ellerish mendengkus. "Kau mengelaknya dengan baik. Nona Sybil pasti sangat sedih mendengarmu!"

"Sybil?"

"Kenapa?! Baru ingat setelah aku menyebut namanya?!"

"Ellerish, dari mana kau tau ibuku?"

"Kau mengelak lagi, kau pikir aku bodoh percaya ucapan dari mulut busukmu!"

Ia merogoh kantung yang biasa digunakan untuk menyelipkan uang, Ellerish membawa lukisan dikertas itu bersamanya.

"Lihatlah! Wajahnya sama sekali tidak mirip ibu trixie, apa kau pikir aku dungu?!"

Elldrich terdiam.

"Sybil de Leon adalah ibu kandungku, istri pertama si tua Edsel."

Istri pertama? Bukankah duke Edsel hanya memiliki satu istri?!

"Aku tidak berbohong." Ujarnya mendapati tatapan curiga ellerish.

"Kau harusnya tau mengapa aku sangat membenci si tua bodoh dan istrinya itu. Makanlah, aku akan mengerjakan pekerjaanku."

Apa Ellerish baru saja menyinggung Elldrich?

Ellerish memperhatikan makanan yang masih utuh diatas meja, ia menghela napas.

•••

Kakinya terus mematuk untuk berlari, para pembunuh bayaran dibelakangnya terus berusaha menangkap dirinya.

Ellerish berteriak meminta pertolongan, tapi desa ini seperti mati. Tidak ada satu orang pun terlihat.

Elldrich pria itu! Ellerish bersumpah mengutuknya semoga terlahir kembali menjadi babi!

Beraninya si brengsek itu meninggalkannya ditengah perjalanan seperti ini!

Ia tersandung, tersungkur ditanah yang kotor. Sekuat tenaga berlari sepertinya mereka tetap bisa menangkapnya.

Bagaimana akhir hidupnya sekarang?

Ellerish memejamkan mata pasrah kala para pembunuh bayaran itu terlihat berjalan mendekat dengan pedang mereka.

Dia akan mati lagi?

Lama menutup mata, ia mencoba membuka perlahan. Siapa tau sudah disurga.

Tapi kenapa uluran tangan didepannya yang ia dapat?!

"Apa duchess baik baik saja?"

Suaranya lembut, menyapa hangat telinganya. Ellerish menerima uluran tangannya.

SLWD (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang