.29.

37.5K 2.9K 46
                                    

Dalam empat hari, ellerish sudah merasa lebih baik dengan tubuhnya. Tabib juga rutin memeriksanya, bayinya tumbuh dengan sehat.

"Nona! Nona muda!" Isabel berlari heboh memasuki kamar ellerish.

Ia memindai seisi kamar mencari keberadaan ellerish.

"Nona? Apa anda ingin mandi lagi?" Tanyanya setelah memasuki kamar mandi.

Ellerish hanya merendam kakinya, wanita itu cukup bosan tidak diperbolehkan keluar kamar beberapa hari ini.

"Kenapa kau memanggilku seperti dikejar setan?"

"Nona harus mendengar ini."

Ellerish memintanya untuk kembali memanggilnya nona.

Sepertinya gelar duchess itu memang masih meninggalkan sial untuknya.

"Saya baru saja melewati alun alun kota, sisa tubuh baron julian masih utuh disana. Seperti yang tuan muda katakan."

"Benarkah?"

Isabel kemudian bergidik memeluk tubuhnya.

"Wajahnya sudah tidak memiliki daging dan kulit, hanya tulang belulang yang menghitam. Astaga! Saya merinding— hukuman dari masyarakat kota lebih mengerikan dari kekaisaran."

"Lagipula apa yang kau lakukan disana jika tau takut."

"Saya hanya penasaran, orang orang ditoko sangat ramai berbicara tentangnya. Jadi saya ikut menonton, nona saya sarankan anda jangan pernah kesana. Jangan sekalipun. Tuan kecil bisa terkejut atau terkena aura kesialan."

Ellerish menggeleng, cukup terhibur dengan macam macam ekspresi yang dikeluarkan isabel.

"Sepertinya kalung ibu tertinggal disana." Gumamnya meraba leher, isabel mengernyit.

"Tertinggal dimana nona?"

Ellerish memikirkan satu ide, ia tersenyum yang terlihat aneh dimata isabel.

"Isabel ayo bertukar baju."

Isabel menggeleng takut, ia kini cemas tentang ide buruk lain yang dipikirkan ellerish.

"Kau mau aku tendang keluar dari sini?!"

Jadi sekarang, isabel terbaring ditempat tidur ellerish dengan tatapan memohon. Mereka bertukar baju.

"Aku tidak akan lama, kau tutupi tubuhmu dengan selimut dan jangan bersuara."

"N—nona, b—bagaimana jika tuan muda rouvin kemari atau duke nuel? Saya bisa digantung terbalik nona..."

"Kakak dan ayahku sedang memantau pembangunan ulang bersama albus dan paman artaud, mereka tidak akan kembali sebelum malam."

"Nona.... Biarkan saya yang mengambil kalung nona, saya janji tidak akan lama!"

"Tidak. Kau disini saja menjadi aku, aku juga akan melihat perkembangan tambang."

"Nona.... Mengapa anda membuat hidup saya semakin sulit. Ya dewa selamatkanlah aku!"

•••

"Haish! Aku harus segera belajar sihir, mereka bisa berpindah tempat dengan mudah."

Gerutunya keluar dari kamar dengan kalung yang didapat penuh berjuangan, mengapa ksatria disini selalu berkeliling sih?!

Ellerish menyumpahi mereka semua!

"Baiklah! Untung saja dulu aku sering melarikan diri."

Ia juga masuk melalui jalan rahasia yang ellerish temukan dikehidupannya dahulu.

SLWD (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang