.55.

21.6K 1.8K 39
                                    

"Erish! Siapa pria tinggi yang tadi berbicara denganmu?!"

Ah priscilla itu, ellerish hampir kebosanan tidak mendapatkan teman. Gadis itu pergi kenigwels bersama keluarganya karena perang beberapa bulan lalu.

Sekarang baru kembali.

"Kenapa, kau menyukainya?"

"Dia tinggi, tampan, dan juga bertubuh bagus. Walaupun wajahnya sedikit seram, selagi dia tinggi tidak masalah." Priscilla kembali menatap punggung rouvin yang hampir hilang.

Gadis itu tersenyum aneh, ellerish tidak bisa menebak dalam pikirannya. Ia jadi merinding.

"Terserah padamu. Jika kau menyukainya, dekati saja. Tapi dia tidak mudah, dia sedikit pemarah."

Priscilla terdiam sebentar, menggaruk pelipis kirinya dengan telunjuk.

"Jika pemarah aku tidak suka—— kalau begitu bagaimana dengan pria tinggi disana!" Ia menunjuk pria yang tengah berbicara dengan matthew.

"Priscilla kau lebih pantas menjadi anaknya."

"Mengapa? Dia terlihat muda, tinggi, dan sepertinya tidak pemarah seperti pria tadi."

Muda?! Usianya terpaut lima belas tahun dari matthew, bagaimana bisa priscilla bodoh memandang nuel muda?!

"Kau mau menjadi ibu tiriku?"

"Kenapa aku harus jadi ibu tiri erish?"

Ellerish semakin yakin jangan merestui priscilla ini sebagai ibu tirinya—— bisa mati emosi.

"Dia ayahku!"

"Ayah erish?! —— benar. Aku sekarang tau, mengapa erish punya wajah ini. Jika putrinya saja secantik erish, maka aku bisa mendapatkan anak yang tampan juga! Erish aku mau menjadi ibu tiri!"

Ada apa dengan tatapan anak babi itu?! Matanya keluar cacing pita?!

"Aku tidak mau punya ibu tiri tanpa sel otak sepertimu." Ketusnya, ellerish memandang penampilan priscilla dengan sinis sebelum pergi.

"Jahat sekali—— padahal aku hanya sedikit bodoh saja, aku juga lumayan cantik."

•••

Hari bahagia yang ditunggu semua orang hampir tiba, besok adalah hari pernikahan ellerish dan leo.

Istana sudah sangat sibuk dengan macam dekorasi dan pelayan yang tidak henti kesana kemari.

Hiasan bunga bunga hampir memenuhi seluruh istana, pesta pernikahan termewah dimors ada kembali setelah lama istana ini banyak mengalami duka.

Jika semuanya tengah sibuk diluar, berbeda dengan sepasang calon pengantin ini.

Mereka menikmati suasana malam dengan santai, duduk dibalkon bersama sikecil dan teh.

"Aku tidak pernah membayangkan hari ini."

Ellerish berhenti menyuapkan buah merah berbintik kemulutnya, ia menoleh pada leo.

"Katamu mencintaiku, kenapa tidak membayangkan menikah dan hidup bahagia bersamaku—— hey! Itu bukan untuk kau duduki!"

Cepat, ellerish menjauhkan keranjang bulat berisi buah buah strawberry dari putranya.

Ini mereka yang panen sore tadi, leo membuatkannya kebun strawberry saat ellerish masih mengandung dulu.

"Aku selalu membayangkan dan mengharapkan kau hidup bahagia, dengan siapapun itu. Asalkan kau tersenyum, dan tidak menangis."

Leo menangkap bayi kecil ellerish, dia seperti tidak memiliki lelah. Lihat dia ingin kabur lagi.

Bisa ellerish tendang supaya menggelinding kebawah saja si gendut itu?!

SLWD (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang