.14.

38.8K 3.3K 53
                                    

Lilian tersenyum menang dari dalam, ia sengaja membuat elldrich dan ellerish menunggu dalam waktu yang lama.

Ternyata benar dugaannya jika ellerish tidak akan sabar.

Walau sebenarnya sedikit meleset, ia mengira jika ellerish akan mengamuk dan memaksa elldrich pulang bersamanya.

Setidaknya ia senang melihat ellerish tidak lagi menempeli kekasihnya.

Elldrich menghela napas panjang, tangannya mengkode untuk bawahannya mendekat.

"Antarkan ellerish pulang menggunakan kereta kuda."

"Baik duke, saya akan mencari kereta kuda untuk mengantarkan lady berndsen."

"Tidak perlu. Antarkan saja dia menggunakan kereta kuda ku."

"Saya akan meminta orang untuk mengambil kereta kuda anda yang lain—

"Aku akan pulang menggunakan kuda. Pastikan calon istri dan anakku tetap baik baik saja atau kepalamu jaminanya!"

•••

Ellerish mengkerutkan dahi, menatap curiga ksatria milik elldrich yang kini memaksanya untuk mengantar pulang.

Ada apa dengan mereka?

Biasanya tidak perduli, bahkan ada yang terang terangan mencibirnya.

"Duke memerintahkan kami untuk mengantar lady sampai pada kediaman dengan selamat."

Otaknya terbentur sesuatu?

"Lalu dia, pulang menggunakan apa?"

"Duke akan pulang dengan menunggang kuda."

Begitu rupanya.

Dia mengirim kereta kuda padanya agar bisa berpelukan diatas kereta kuda?

"Orang dimabuk cinta terkadang menyeramkan. Ah! Aku merinding."

Ya dewa aku tidak pernah meminta papun, tapi— semoga mereka terjungkal bersama kudanya.

•••

"Jadi kita pulang menggunakan apa?" Lilian bertanya.

Elldrich sudah siap diatas kudanya hanya menunjuk kuda disebelahnya.

"Kau bisa berkuda bukan?"

"Y—ya aku bisa. Tapi—

"Cepat naik, aku sudah terlambat menghadiri rapat."

Dalam hatinya mengutuk ide buruknya, jika tau ia akan berakhir dengan kuda.

Apalagi menggunakan gaun yang membuat pergerakannya terbatas, lilian memasang wajah tertekan.

•••

"Nona muda!"

Ellerish tersenyum gembira melihat kembali isabel. Beberapa hari ini ia mengirim isabel mengurus pekerja untuk membuka tambang.

"Bagaimana kabarmu isabel?"

"Sangat baik setelah melihat anda nona. Bagaimana dengan anda? Saya baru mendengar kabar tentang anda, saya tidak menyangka anda akan segera memiliki nona kecil."

Isabel menyela sudut matanya, ellerish tertawa pelan.

Apa dia sangat bahagia?

Jika dipikir, isabel memang orang yang selalu mengurus eleuther dari lahir.

Dia tidak berubah.

"N—nona apa yang anda lakukan?" Tubuhnya terdiam kaku, isabel tidak tau antara harus membalas pelukan atau segan.

SLWD (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang