.28.

36.9K 3.2K 32
                                    

Albus duduk mengelus tangan halus ellerish, pemuda itu datang setelah mendengar kabar sahabatnya pingsan karena pendarahan.

Kabar itu menyeruak memenuhi seluruh moutesa, banyak yang mengutuk keluarga gringham.

Ia menoel kecil perut ellerish, albus menatap perut yang masih datar itu.

Apa bayi itu terlambat pertumbuhan? Atau usianya memang masih kecil?

"Hey bayi elle, kau harus tetap kuat seperti sekarang. Jangan membuat ibumu sedih, dia akan sangat sedih jika terjadi sesuatu denganmu."

Albus mendekatkan telinganya dengan wajah serius, ia kembali menempelkan telunjuknya.

"Kau mendengarku kan? Anggota tubuhmu baru terbentuk sampai mana?"

Pft!

Suara tawa kecil memghentikan tingkah bodohnya, albus membulatkan mata dengan binar.

"Elle! Kau sudah sadar, apa ada yang sakit? Katakan dimana?!"

"Apa yang kau lakukan dengan anakku albus?"

"Aku hanya berbicara dengannya, tapi dia tidak menjawabku. Elle, sepertinya anakmu tidak menyukaiku!"

Ellerish mengetuk kecil kepala albus, pria itu sangat konyol dengan wajah merajuknya.

"Kau pernah mendengar janin bisa berbicara?"

"Tidak tau, aku tidak pernah memiliki janin diperutku."

"Albus kemarilah."

Albus dengan polos duduk disebelah ellerish, ia juga menyerahkan tangannya saat ellerish meminta.

"Akh! Elle! Apa kau mengandung bayi singa, kenapa mengigitku? Kau mau dagingku?!"

Ia memekik kesakitan tapi tidak berani menyentak kepala wanita itu, albus menggoyangkan kecil lengannya.

Dengan mata memelas ia menatap ellerish.

"Anakku gemas denganmu."

Albus mengkerutkan kening sejenak, gemas dengannya?

Ia membantu meletakkan bantal dibelakang punggung ellerish agar nyaman.

"Dimana kakak dan ayahku?"

"Mereka keluar sebentar, sejak siang paman nuel dan kak rouvin tidak meninggalkan kamarmu. Kami sangat khawatir kau belum bangun, elle."

Ellerish memejamkan mata mengelus perutnya, rasa nyeri masih ia rasakan.

"Apa masih sakit?"

"Sedikit nyeri, tidak apa apa."

Albus ikut mengelusnya, bukan perut tapi kepala ellerish.

Pria itu berharap bisa membantu menghilangkan sedikit rasa sakitnya.

"Kau tidak boleh pergi pergi untuk sementara, tabib berkata kondisi tubuhmu sedikit lemah. Kau harus banyak beristirahat dan berdiam lebih banyak dirumah."

"Hm."

"Lagi pula belakangan kau senang sekali kesana kemari, seperti memiki pekerjaan saja."

"Aku punya kau saja tidak tau."

"Benarkah? Apa pekerjaanmu, kenapa tidak memberitahuku?"

"Tentu saja memborong barang barang dan menghabiskan uang!" Jawabnya bergaya narsis dan tawa sumbang.

Pintu kamarnya terbuka, menampilkan rouvin dengan baju militernya.

Albus segera mundur atau tubuhnya akan sakit ditendang rouvin.

SLWD (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang