Ting ! Tong !
Mix yang baring di atas sofa sambil melayan telefon, terkejut mendengar bunyi loceng kondominum nya. Mix mengerutkan dahinya, pelik.
Siapa yang datang pada waktu malam seperti ini ?
Mix meletakkan telefonnya di atas meja kopi dan dia melangkah ke arah pintu. Pintu dibuka lalu wajah sembab Fourth menjamah matanya.
Mix terkejut melihat keadaan Fourth yang tidak terurus. Wajah manis itu bengkak kemerahan kerana terlalu banyak menangis. Mata indah yang selalu pancarkan cahaya menjadi suram dipenuhi kegelapan. Tubuh yang selama ini tegak, menjadi bengkok. Rambut hitam yang selalu terurus cantik, menjadi berserabut.
" Fourth ? Kenapa ni ? " tanya Mix dengan lembut.
Fourth mengangkat wajahnya dan masa itu, setitis air mata jatuh.
" Phi.. Kenapa Gem sanggup buat macam ni dekat Fourth ? Apa salah Fourth selama ini dekat dia ? "
" Haa ? " Mix kebingungan.
" Fourth tak tahu nak ke mana. Ini sungguh sakit sekali phi.. " tangis Fourth di situ.
Mix terus cemas melihat Fourth menangis di muka pintu. Dia terus memeluk Fourth dengan erat.
" Jom, jom.. Kita masuk dulu " Mix menarik Fourth masuk ke dalam kondominumnya. Pintu ditutup.
" Fourth duduk dulu " pinta Mix dan menunjuk ke arah sofa.
Fourth mengikuti arah tunjukan jari Mix. Dia melihat sahaja Mix yang berjalan ke arah dapur. Tidak lama kemudian, Mix datang sambil membawa dua mug yang berisi coklat panas.
" Nah " Mix bagi satu mug berwarna putih dekat Fourth.
Fourth menyambut mug tersebut dan dia hanya melihat sahaja coklat panas yang tenang di dalam cawan. Hatinya pedih saat ini. Dia menghela nafasnya, perlahan. Setitis air matanya jatuh di pipi. Cepat-cepat Fourth mengesat air mata tersebut dengan punggung tangannya.
Mix hanya diam sahaja sambil melihat ke arah Fourth. Dia memberikan Fourth ruang untuk bertenang seketika. Dia menghirup sedikit air dan dia memandang ke arah Fourth.
" Hmmmm.. Bersedia mahu bercerita ? " tanya Mix dengan perlahan. Jari telunjuknya bermain di bibir gelas. Dia mengemam bibirnya, menunggu jawapan dari Fourth.
Fourth diam seketika. Dia memandang kepulan wap yang keluar dari cawan. Dia menghela nafas lagi sekali dan menganggukkan kepalanya.
" Iya... " jawap Fourth dan dia mulai memandang Mix. Mug diletakkan di atas meja kopi dan dia duduk berhadapan dengan Mix.
" Okay... Cerita lah " Mix senyum dan menggenggam erat tangan Fourth, memberikan semangat untuk Fourth meluahkan rasa di hati.
Fourth menarik nafas lalu nafas itu dihembuskan perlahan. Dia kembali membalas genggaman tangan Mix.
Fourth mulai bercerita. Dia menceritakan semua hal tentang dia dengan Gemini. Dari permulaan dia berjumpa dengan Gemini sehingga lah waktu sekarang ini. Sesekali, dia akan berhenti bercerita bila muncul perasaan sesak di dada. Hampir satu jam juga Fourth menangis sambil bercerita tentang Gemini.
Mix terdiam selepas mendengar luahan hati Fourth. Dia terkejut bila mengetahui Gemini memukul Fourth.
" Dan kau membuat keputusan untuk berpisah tanpa mempedulikan perasaan Gemini ? " tanya Mix selepas lama mendiamkan diri.
Fourth mengangguk perlahan.
Mix menghela nafas, " Apakah kalian tidak boleh berbincang dengan elok ? Berpisah bukan lah keputusan bagus "
YOU ARE READING
[ BL ] Flower and Cigarettes
Romance" Apakah kau masih simpan bunga itu ? " - Gemini " Iya, aku masih simpan. Kau ? " - Fourth " Masih dan ia sungguh mekar sekali " - Gemini . . . . . . . . . . . .. . . . " Mahu dengar sesuatu yang manis ? " - Gemini " Berhe...