44. Makasih

799 103 39
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

-•••-

"Binta? BINTA ADEK GUE MANA?!"

Awan, Farel sama Hawa kaget pas denger teriakan Bintang. Mereka bertiga langsung aja ngehampirin Bintang yang udah duduk diranjang dengan muka masih ada lebam dan luka goresan.

"BINTA?! Mana???" Tanya Bintang cemas.

Mereka bertiga natap Bintang sayu, Hawa ngegeleng, Dia bantu Bintang buat rebahan lagi pas liat Bintang kayak ngeluh kepalanya sakit.

"Binta masih belum bisa ditemuin siapa-siapa, Dia masih syock sama apa yang terjadi kemarin." Kata Hawa nyelimutin badan Bintang.

"A-udrey, Dimana dia? Gue butuh dia." Lirih Binta natap Hawa sayu.

"Mbak audrey lagi bikin bubur buat lo, Sebentar lagi dateng kok."

Bintang ngangguk-ngangguk. "Binta pasti butuh gue, Wa, Rel, Wan, Dia pasti butuh gue..."

"Lo sehat dulu bang, Baru boleh ketemu sama Binta." Kata Awan.

"Tapi—

"Dengerin kata kita, Bin. Kalo kamu sakit dan binta tau, Dia malah makin gak baik baik aja." Sahut Audrey yang baru datang dengan semangkuk bubur buat Bintang.

Bintang natap pacarnya sendu, Awan, Farel sama hawa yang tau kalo nih duo bucin bakal bucin bucinan akhirnya milih keluar dari kamar Bintang.

Audrey duduk disamping Bintang yang rebahan dikasur, Meletakkan mangkuk bubur diatas nakas dan beralih ke pacar gantengnya itu. Dia ngusap kepala Bintang yang bikin Bintang mejamin mata karna nyaman. Tangan Bintang beralih memeluk pinggang Audrey.

"Aku salah, Drey. Kalo aja aku bisa jagain Binta dengan baik, Pasti ini gak bakal terjadi. Binta pasti benci sama aku,"

Audrey ngusap kepala pacarnya itu. "Siapa bilang binta benci sama kamu? Binta tuh sayang banget sama kamu, Tadi aja, dengan keadaan dia yang gak baik baik aja, Dia masih inget kamu dan nanyain kondisi kamu. Pas kamu habis diobatin sama dokter, Sempet sempetnya Binta cium pipi kamu sebelum dia kekamar buat ngontrolin dirinya."

Gak kerasa air mata Bintang mulai mengalir, Dan Audrey tau tapi milih diam, Biarin Bintang nangis, Nanti kalo udah tenang baru lanjut ngomong lagi.

"Aku bukan abang yang bisa lindungin binta ya, Drey?"

Audrey ngegeleng keras. "Hey, Siapa yang bilang gitu, Huh? Kamu itu abang hebat tau, Kamu abang yang baiiiiikk banget, Aku aja iri, Jadi pengen punya abang kayak kamu."

Bintang mendongak, Menatap Audrey dengan dalam. "Masa? Berarti kamu gak mau jadi pacar aku? Mau nya jadi adek aku?"

"Eummm, Boleh, Jadiin aku adek kamu aja gimana?"

Bintang mempoutkan bibirnya dan membenamkan wajahnya dipinggul Audrey. "Gak mau ah, Aku mau nya kamu jadi pacar aku aja!"

Audrey terkekeh gemas. "Iya deh iya, Yaudah yuk makan buburnya, Mumpung anget."

KOST RANDOM •END•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang