20. Tukang Gombal

824 141 8
                                    

H A P P Y   R E A D I N G

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

H A P P Y   R E A D I N G

- • • • -

 
"Ra, Coba senyum." Ucap Awan.

Rada noleh kearah Awan, terus senyum. Alisnya keangkat satu, Kode bertanya 'Kenapa?'

"Manis."

"Apanya yang manis?" Tanya Rada.

"Senyuman lu." Jawab Awan.

Rada merotasikan matanya. "Dari kemaren ngegombal mulu lo!"

"Yeu! Emang ngapa sih? gak boleh? Sombong amat!"

Rada kembali memfokuskan diri ke canvasnya. Dia sekarang lagi dirooftop, Ditemenin Awan. Itu awan sendiri loh ya yang mau, Bukan paksaan Rada.

"Udah malem tau, Ra. Masa lu ngelukis malem-malem?"

"Terserah gue, Wan."

Awan terdiam, Dia lagi mikir buat nyari topik lain, Supaya Rada mau ngomong sama dia.

"Ra,"

"Hm?"

"Panda, Panda apa yang bikin seneng?" Tanya Awan.

"Panda?" Beo rada. Awan mangguk. "Panda apaan?" Tanya rada.

"Pandangin kamu tiap hari." Awan menatap lekat Rada dengan senyuman manis.

Bukannya baper atau salah tingkah, Rada malah merotasikan matanya malas. "Mulai dah tuh."

"Ra, ra, Ra!"

"Apa lagi, Wan?"

"Kok napas gue sesek ya?"

Rada langsung noleh dengan muka paniknya. "Seriusan?"

Awan memangguk, Memperagakan orang yang lagi sesek napas gitu.

"Kok bisa sih?" Tanya Rada.

"Bisalah, Karna separuh napas gue ada di Lu."

Muka si Rada berubah datar pas si Awan ngomong gitu. "Lucu lu begitu?"

Awan menyengir kuda. "Lucu,"

Rada balik fokus ke canvasnya, Dia harus selesain lukisannya malem ini juga, Soalnya besok dia gak bakal ada waktu buat nyelesain lukisannya.

KOST RANDOM •END•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang