◦•●◉✿ 𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 ✿◉●•◦
❀•°•═════ஓ๑♡๑ஓ═════•°•❀
-
-
-Vero kini berada di kamarnya, dia duduk termenung.
"Gue tau lo bohong far! Dan gue bakal cari tau yang sebenarnya." Gumam vero.Sekilas ia melirik ke meja belajarnya, disana ada foto dirinya dan Farah saat mereka berulang tahun yang ke-15.
Vero bangkit dan menuju ke sana lalu mengambil foto itu.
"Lo tau gak far? Gue sebenernya sayang banget sama lo. tapi, maaf, gue gak seperti lo yang bisa dengan gampangnya menunjukkan rasa sayang ke gue!" Tangannya menyentuh potret kembarnya itu.
●◉◎◈◎◉●Setelah makan malam kedua gadis kembar itu kembali ke kamar masing-masing, Farah yang sudah sangat mengantuk langsung tertidur nyenyak saat membaringkan tubuhnya ke atas kasur.
Sementara vero, gadis itu mengendap endap menuju ke kamar Farah yang beruntung nya tidak pernah di kunci oleh sang pemilik kamar, jadilah Vero leluasa untuk masuk.
"Kalo lagi tidur aja, gemesin! Pas bangun bikin emosi mulu! Heran gue, Punya kembaran gini amat!" Gerutu vero yang duduk di pinggir kasur Farah.
"Farah ... Farah. goblok kok dipelihara sih? Emangnya lo pikir gue gak akan tau kalo lo bohong sama gue?" Umpat Vero, tapi beruntung Farah sedang nyenyak tidurnya, sehingga perang saudara bisa dihindari.
"Dan sekarang, lo tidur nya yang lama dulu yaa ... gue mau nyari tau siapa yang berani ganggu saudara gue." Ucap vero sambil mencubit pipi Farah lembut. Seulas senyum mengembang di bibir Veronika.
Saat makan malam Veronica sudah mencampurkan obat tidur dengan dosis tinggi ke minuman Farah, supaya dia tidak terbangun saat Vero akan menggantikan dirinya ke sekolah esok hari.
Veronica melakukan itu semua, semata mata hanya untuk mengetahui siapa orang yang telah menyakiti adiknya.
Dan jika ia tau siapa orangnya sudah pasti Vero tidak akan tinggal diam, dia akan membalas dengan cara yang setimpal.
Setelah memastikan obat itu bekerja, Vero pun menghubungi seseorang untuk membantu nya memindahkan tubuh farah ketempat aman agar sang mama tidak mencurigai nya.
"Jack, cepetan masuk lewat jendela! Gue tunggu!" Singkat vero.
Tak lama kemudian sosok pria masuk melalui balkon kamar Farah, Vero segera membukakan pintu untuk nya masuk."Mau diapain?" Tanya pria yang baru masuk.
"Bawa ke ruang rahasia di kamar gue, ikutin gue!" Pintanya dengan pelan.Pria itupun menggendong Farah yang masih tertidur pulas tanpa ada tanda tanda akan bangun. Rupanya dosis itu benar benar ampuh.
Vero berjalan lebih dulu, mereka kini berada di kamar Vero. Gadis itu berjalan ke sebuah rak buku yang tinggi nya hampir menyentuh langit-langit kamar.
Tangannya meraba sebuah lekukan di pinggir rak tersebut dan saat menemukan sebuah tonjolan berbentuk tombol kecil ia lalu menekan nya dan secara otomatis rak buku itu terbelah dan memunculkan sebuah ruangan yang gelap dan misterius.
Vero terus berjalan turun dan secara otomatis ruangan yang tadinya gelap berubah menjadi terang. terlihat ruangan mewah dan yah, tangga tangga itu menuju ke ruangan yang lebih mewah. Disana dilengkapi dengan berbagai fasilitas.
"Jack, taro kembaran gue di sini!" Pinta vero
"Lo pikir kembaran Lo barang apa?!" Dumel pria itu, oh iya namanya adalah jacky sahabat Vero.
"Hehe, iya iya! Maksudnya, di baringkan ke kasur aja jack!" Ucapnya dengan nada yang dibuat buat.
Jack pun membaringkan Farah dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.
"Btw, kenapa lo kasih obat tidur ke adik lo?" Tanya jack.
Vero yang sedang berjalan mengambil beberapa makanan ringan di kulkas pun menoleh ke arah jack.
"Supaya gue bisa gantiin dia besok ke sekolah!"
"Buat apa? Lo kan gak suka ketempat rame!" Jack merasa heran pasalnya yang ia tahu sahabatnya itu anti sosial, dia paling gak suka keramaian yang menurut nya terlalu berisik.
Vero tidak langsung menjawab, dia berjalan ke arah Farah dan menyingkap lengan bajunya.
"kenapa bisa luka kayak gitu?" Tanya Jack saat melihat luka bakar yang cukup parah di lengan Farah.
"gue gak tau pasti. Tapi, gue curiga dia di bully di sekolah nya!!" Vero menatap sendu wajah teduh milik Farah.
"Dan lo mau nyari tau pelakunya dengan cara lo pura-pura jadi Farah gitu?!" Ujar jack.
Vero mengangguk.
"Iya." jawab vero"Nih lo makan dulu! Btw, thanks yaa," vero meletakkan nampan berisi cemilan untuk Jack yang sudah mau membantu nya.
"It's ok, lo sahabat gue ver! Gak usah sungkan ama gue," ucap Jack tersenyum lalu memakan cemilan dihadapan nya.
"kalo gak keberatan, gue minta tolong jagain Farah sementara gue gantiin posisi dia boleh gak?" Tanya Vero.
"Ok, gak masalah! Yang penting perut gue aman!" Ucap Jack sambil menepuk perutnya.
Vero memutar matanya.
"Ck, iya tenang! Kulkas gue penuh tuh, buat lo semua!" Ujar Vero.Jack tersenyum senang, jadi dia tidak usah repot-repot soal makanan nya, karena Vero sudah menyiapkan semuanya. Apalagi semua isi kulkas itu kesukaan Jack semua.
"Ok, deh. Gue mau balik ke kamar gue ya? Lo disini jagain adik gue!"
"Siipp!! Eh! Tapi toilet nya ada kan?" Tanya nya was was, iyalah, apa gunanya dia disediain makanan dan segala fasilitas kalo ternyata gak ada toilet, kan gak lucu kalo tetiba dia kebelet dan gak ada toilet.
"Dasar norak! Lo kira ruangan semewah ini gak punya toilet? Yang bener aja dong? Ya adalah! Noh, disana tuh!" Ucap Vero sedikit kesal sambil telunjuknya ia arahkan ke salah satu pintu.
Sementara Jack cuma bisa cengar-cengir karena ketahuan agak norak! Hehe"Hehehe ... ya maaf deh, udah mendingan Lo balik ke kamar lo terus tidur biar gak kesiangan bangun nya ... papay," Jack mendorong Vero ke arah tangga yang menghubungkan ke ruangan awal mereka tadi.
Vero pun kembali masuk ke kamarnya— ruangan itu kembali menghilang dan menyisakan rak buku besar yang terlihat seperti rak pada umumnya.
Vero segera membaringkan tubuhnya dan kemudian terlelap.
To be continued....
┅┅┅┅┅┅┅༻❁༺┅┅┅┅┅┅┅
∩ ∩
(๑^◡^๑)
┏♪━・━〇━・〇・━+☆+┓
Thanks for Reading my story
Don't forget to vote!!! 🌟
┗+☆+━・━・━ + ━・━♬┛See you next chapter❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins (Tahap Revisi)
Teen Fiction"FARAAAH!! BALIKIN HP GUE!!" Teriak gadis cantik bernama Veronica Wilson. Suaranya menggema ke penjuru mansion. Para maid yang sedang bekerja sontak menutup telinga karena suara membahana nya. Gadis itu berlari mengejar gadis lain yang lebih dulu me...