Hari sudah malam namun, hujan masih turun dengan deras bersama suara Guntur menggelegar memekakkan telinga.
Beberapa kali Farah tersentak dan refleks menutup telinga.
Matanya terpejam setiap kali ia melihat kilatan petir yang ia yakini akan diikuti oleh suara Guntur lagi dan lagi.Bella dan amber sibuk dengan ponsel masing masing tanpa perduli pada gadis yang kini duduk meringkuk dengan pakaian basah.
Farah tampak sedikit menggigil dengan bibir membiru kedinginan.
Matanya sudah memerah efek kantuk yang mulai datang.
Beberapa kali ia menguap.Setelah beberapa saat, Amber berdiri dan hendak melangkah meninggalkan ruangan itu di susul Bella di belakang nya.
Farah yang tadinya hampir terlelap pun kembali segar ia langsung mengekor di belakang dua gadis itu.
"Lo mau kemana?" Bella bertanya dengan sinis, ia merentangkan tangannya menghalangi Farah.
"Mau ikut tidur di dalam!"
"Nggak! Nggak bisa! Udah penuh nih kamar! Lo tidur di luar!"
"Farah takut tidur sendiri!! Maunya tidur bareng kak Amber!" Ujar Farah langsung menerobos masuk dan memeluk Amber.
Amber hanya mendengus kesal, ia tak ada tenaga Untuk berteriak lagi, sudah ngantuk!.
"Amber!!"
"Sutttt ... udah deh! Kalian jangan pada ribut lagi!! Gue mau tidur, capek!" Amber langsung merebahkan tubuhnya di kasur.
Farah juga ikut dan sekarang ia memeluk Amber dengan erat, Bella mengernyit heran dengan sikap Amber yang membiarkan gadis itu memeluknya.Tak lama kemudian farah pun tertidur pulas.
Amber yang masih terjaga kini menatap lekat pada gadis itu. Senyum tipis muncul di wajahnya, perlahan tangannya menyentuh kepala farah dengan mata berkaca-kaca.'dia ngingetin gue sama hazel kecil, adik gue juga suka tidur di pelukan gue.' batin amber.
Bella menangkap perubahan sikap Amber. Matanya juga melihat ada buliran bening yang tertahan di netra amber.
"Amber? Lo nangis?" Bella duduk di pinggir kasur.
Amber menggelengkan kepalanya menatap sekilas Bella lalu kembali beralih ke Farah yang sudah pulas.
"Gue keingat sama hazel bell!! Anak ini mirip sama adik gue ... manja."
Bella mendengus dingin.
"Jangan di ingat ingat kalo itu bikin lo sedih lagi! Gue gak mau lagi liat Amber yang dulu!"
"Nggak lah bell! Karena Amber yang itu udah mati bersama hazel!" Ujar amber, Bella pun tersenyum lega.
Tentang amber? Dulu ... tepatnya saat usianya 15 tahun, hidupnya normal dan juga penuh dengan kebahagiaan, ada orang tua yang sangat menyayangi dan juga ia punya seorang adik kecil yang usianya terpaut 5 tahun darinya, namanya hazel.
Seperti namanya gadis kecil yang kala itu berusia 10 tahun memiliki mata indah berwarna hazel berbeda dengan Amber yang warna matanya juga sesuai namanya, berwarna Amber.
Amber yang saat itu masih duduk di bangku SMP kelas 3 hidupnya di penuhi kebahagiaan dan juga limpahan kekayaan namun ....
Sebuah peristiwa naas terjadi, peristiwa yang merenggut segalanya dari seorang Amber, dalam satu malam dia menjadi gadis sebatang kara tanpa sanak saudara.
Orang tua yang selalu memanjakannya meninggal tepat di depan mata nya, dan ... Adiknya yang selalu ia manjakan juga turut jadi korban kekejaman orang itu, bahkan mata Amber melihat sendiri bagaimana adiknya meregang nyawa di hadapannya.
Rasanya dunia Amber runtuh seketika, mata hazel adiknya masih terus terbayang dan juga tawa riangnya kadang masih terdengar di telinga Amber.
Amber menangis dan tanpa sadar tangan nya memeluk erat tubuh Farah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins (Tahap Revisi)
Teen Fiction"FARAAAH!! BALIKIN HP GUE!!" Teriak gadis cantik bernama Veronica Wilson. Suaranya menggema ke penjuru mansion. Para maid yang sedang bekerja sontak menutup telinga karena suara membahana nya. Gadis itu berlari mengejar gadis lain yang lebih dulu me...