◦•●◉✿ 𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 ✿◉●•◦
❀•°•═════ஓ๑♡๑ஓ═════•°•❀
_
_
_Vero berjalan santai ke arah Steven dan kawan-kawan nya.
Gadis itu berhenti di hadapan Steven dengan tangan nya, yang ia masukkan ke saku celana.
Raut wajahnya terlihat biasa saja tanpa ada rasa cemas di sana.
Justru kini ia tersenyum manis dengan lesung pipi yang terlihat jelas.Sementara itu, Farah yang sudah berhenti dengan tangis nya mengangkat wajah dan melihat situasi di depannya.
Matanya berbinar senang saat melihat kakaknya yaitu vero tengah berdiri di antara Steven dan beberapa teman nya. Sudah pasti Vero akan menolong dirinya."KAK VEROO!! TOLONGIN GUE!!" Ucapnya dengan mata yang kembali menangis.
Vero mengalihkan perhatiannya ke arah Farah.
Walaupun khawatir dengan kondisi adiknya yang terluka tapi saat ini dia harus menyusun rencana agar Farah bisa ia selamatkan tanpa luka parah.Gadis itu mengkode Farah agar tenang, untung lah adiknya itu mengerti bahasa isyarat yang di berikan Vero.
Diapun diam dan berhenti menangis, walaupun luka di pipinya masih terasa sangat perih, tapi ia menahan diri untuk tidak menangis.Steven menatap Vero dengan tatapan selidik sementara yang di tatap hanya menampilkan wajah datar, padahal baru beberapa menit lalu dia marah besar tapi sekarang wajahnya terlihat acuh dan tidak perduli.
Steven tahu siapa Veronica, gadis itu cukup berbahaya dan tidak bisa ia anggap enteng.
"Hmm ... Jadi gimana dengan tawaran gue?" Steven bersuara di tengah keheningan mereka.
Vero mengangguk lembut.
"Gue terima tawaran lo! Gue yang akan gantiin Farah di sana! Dan lo bisa balas dendam pada gue!" Ujar Vero dengan santai.
Berbeda dengan Vero, Farah yang mendengar itu terlihat gusar, dia memang ingin bebas tapi jika kebebasan nya harus di tukar dengan kakaknya dia tidak akan mau, lebih baik ia yang berada di sini.
"Nggak! Kak Vero kok ngomong gitu?! Gue gak mau bebas kalo taruhannya itu lo sendiri, Nggak mau! Mending kak Vero yang pergi dari tempat ini! Pergi kaakk!!" Teriak Farah.
"DIAM FARAH!!" bentak Vero.
"Nggak mau!!" Farah balas membentak.
"Cerewet banget sih lo! Mending lo diam!" William membekap mulut Farah dengan tangan nya.
Gadis itu berontak tapi cengkeraman tangan William jauh lebih kuat dai tenaganya.
Vero yang melihat adiknya di perlakukan seperti itu menggeram dalam hati.
"Bebasin dia, dan lo bisa balas dendam ke gue!" Ujar Vero.
"Apa jaminan nya lo gak akan kabur dari gue?!" Ujar Steven.
"Gue gak pernah ingkar janji! Dan gue selalu nepatin omongan gue!" Ujar Vero dengan nada suara dingin.
"Fine! William lepasin tuh cewek!!" Pinta Steven dengan isyarat mata yang langsung di mengerti oleh William.
Vero tidak bodoh sampai tidak tahu bahwa mereka sebenarnya tidak berniat melepaskan salah satu dari mereka, hanya saja gadis itu ingin mengikuti permainan mereka.
William melepaskan bekapan di mulut Farah. Setelah itu ia juga melepas ikatan di tubuhnya.
Farah meregangkan otot-otot nya yang terasa kaku, gadis itu berdiri hendak menjauhi William.Di saat bersamaan saat Steven dengan cepat mencengkeram erat tangan Vero, William kembali menangkap Farah dan mendudukkan kembali ke bangku lalu mengikatnya seperti semula.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins (Tahap Revisi)
Teen Fiction"FARAAAH!! BALIKIN HP GUE!!" Teriak gadis cantik bernama Veronica Wilson. Suaranya menggema ke penjuru mansion. Para maid yang sedang bekerja sontak menutup telinga karena suara membahana nya. Gadis itu berlari mengejar gadis lain yang lebih dulu me...