Bab ❼❺ : ulah Farah

226 24 2
                                    

Dua gadis yang tak lain adalah Amber dan Bella kini sedang pusing dengan tingkah laku Sandra mereka yang mogok makan, Kenapa?.

"Gak mau!! Masakan kak Bella gak enak! Gak ada rasanya!!" Ujar Farah dengan wajah cemberut.

Amber menatap jengkel lalu pergi entah kemana.
Tersisa satu gadis yaitu Bella,Bella pun mendengus kesal, padahal kan dia sudah usaha dan ini juga karena permintaan Amber, memang dasarnya si Farah aja yang hobi bikin orang darting.

"Masih mending lo di kasih makan!! Lo mau kelaparan? Kalo iya, terserah Lo! Bukan urusan gue!!"

Braakk

Bella membanting piring dengan kesal.

"Tapi ... Farah laper."

"Bodo amat! Mau lo laper atau nggak? Siapa suruh lo gak mau makan!" Ketus Bella dengan garang.

Amber yang baru saja kembali langsung saja menghela nafas panjang, di tangannya kini ada beberapa bungkus mie instan.

"Nih, masakin mie instan aja!" Amber menyerahkan kresek tapi di tepis oleh Bella.

"Nggak mau gue!! Lo aja yang buatin! Males, capek!" Bella berlalu meninggalkan Farah dan amber.

Farah menatap lekat wajah Amber, gadis berambut pirang itu tak menanggapi Farah ia lalu berjalan pergi menuju dapur.

Tak lama kemudian ....

Amber kembali dengan sepiring mie instan.

"Nih makan!"

Mata Farah berbinar senang, ia tanpa pikir panjang langsung menyantap makanan itu.

"Makasih kak!" Ucapnya.

Amber tak bereaksi dan hanya memasang wajah datar, ia membuka sebuah kotak dengan puluhan belati di dalam nya.

Gadis itu mengambil sebuah belati dan membersihkan darah yang masih menempel dan sudah mengeras, sepertinya sudah lama belati itu ia gunakan tapi ... mungkin lupa ia bersihkan.

Amber melirik sekilas ke arah Farah yang makan dengan lahap. Tanpa sadar ia tersenyum tipis.

***

Vero berdiri di jendela kaca kantor nya. Ia menatap ke langit biru yang indah.

"Lo baik baik aja kan Far! Gue yakin lo bisa ngadepin mereka!!" Gumamnya dengan senyum tipis.

Tok

Tok

"Masuk!"

Seorang wanita cantik masuk dan berjalan menuju Vero yang masih setia menatap keluar.

"Ada klien yang ingin bertemu nona! dia ada di luar, apa nona ingin bertemu dengan nya?"

"Suruh dia masuk!" Pinta Vero.

Wanita itu mengangguk dan berlalu pergi, sesaat kemudian pintu kembali terbuka dan masuklah seorang pria yang usianya sekitar 25 tahun.

Netra hitam milik sosok tampan itu kini menatap lekat pada vero yang baru saja berbalik.

'cantik.'

Vero memasang wajah datar dengan tatapan dingin, dia benci dengan cara pria di hadapannya ini memandang dirinya.

"Silahkan!"

Pria itu tersenyum dengan mata tak lepas dari wajah cantik Vero, Tentu saja, siapapun pasti enggan memalingkan wajahnya dari gadis dengan paras cantik itu di tambah lagi dengan kesan tegas dan aura yang dingin.

Twins (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang