Bab ❽❽ : Dia jiwa gue!

262 22 6
                                    

Vero terbangun setelah hari sudah menjelang malam, di luar sana sudah tampak remang remang.
Matanya langsung tertuju pada Amber yang masih setia menanti ia terbangun.

"Lo masih di sini?" Tanya nya.

"Iya. gue rencananya mau pamit sama lo, makanya gue tungguin lo bangun. Gimana? Apa perasaan lo udah lega? Dendam keluarga lo udah terbalaskan sekarang dan saatnya lo nata hidup lo lagi ..." ujar Amber dengan tatapan hangat.

Vero tersenyum tipis, dibilang lega tidak juga karena sekarang dadanya masih terasa sesak tapi yah ... Setidaknya Gavin dan keluarga bejatnya sudah tidak ada di muka bumi.

"Gue udah lebih lega tapi ... buat lanjutin hidup, mungkin agak berat tanpa kehadiran Farah!" Ucap Vero.

"Gue ngerti kok! Makanya gue gak minta lo lupain adek lo, tapi lo masih bisa lanjutin hidup, bersama kenangan Farah! Gue yakin lo kuat!!" Ujar amber menepuk pundak Vero.

"Thanks, atas bantuan nya! gue berhutang sama lo, apalagi lo gak mau ambil sepeserpun uang dari gue!"

"Santai aja kali ... cuma gue agak gak suka sama cara lo ngomong ke gue!"
Sinis amber mendelik.
Vero menaikkan sebelah alisnya.

"Cara ngomong gue? Yang mana?"

"Lo kan tau gue lebih tua dari lo! yang sopan dikit kek ngomong nya! Panggil gue kakak!" Titah amber.

"Harus banget ya? Kalo gue gak mau gimana?"

"Harus!! Gue maksa!"

"Ck, ribet banget. iya deh iya, gue bakal panggil lo kak Amber! Puas kan?!"

Amber tersenyum senang, ia menghela nafas panjang. Tangannya mengusap kepala Vero.

"Iya gitu ... dan mulai sekarang lo jadi adik gue! Pokoknya kalau lo butuh bantuan gue, jangan ragu buat hubungin gue. Jangan sok kuat! Kadang kita juga butuh bantuan orang lain ..."

Vero mengangguk lembut.

"Oke, gue bakal hubungin lo, Kalau seumpama gue butuh bantuan!"

"Good girl! Kalau gitu gue balik! Sampai jumpa lagi Veronica!!" Amber masih sempat mengusap kepala Vero seolah gadis itu adiknya. Tak lupa senyum hangat di wajahnya.

"Yaa ... bye!" Balas Vero juga dengan senyuman manis.

Sepeninggal amber, Vero juga meninggalkan markas kembali ke mansion Wilson.

****

Waktu berjalan cepat dan kini sudah 5 bulan sejak kabar kematian Farah Sampai di telinga Vero.
Selama 5 bulan, Vero berubah jadi lebih pendiam dan hanya sibuk dengan urusan kantor nya, setiap kali diajak jalan oleh Jack ataupun Al ia tidak pernah mau ikut serta.
Gadis itu memilih pergi seorang diri, seperti sekarang. Ia tengah duduk sendiri di anjungan pantai menatap langit senja nan indah di atas sana.

Sebuah lengkungan indah terukir di wajahnya, pemandangan langka yang tak pernah terlihat lagi semenjak kejadian itu.
Tapi ... senja nyatanya berhasil memperlihatkan senyuman manis itu sekali lagi.

Mata Hazelnya juga terlihat sangat indah dengan bulu mata panjang nan lentik yang menghiasi.

"Waktu itu Farah pernah merengek mau liat senja bareng gue. tapi, gue malah sibuk dengan urusan kantor! Andai dulu gue turutin kemauan lo, mungkin kita bisa punya momen bersama di senja yang indah!"

"Senja hari ini cantik banget loh dek ... kalo lo masih ada lo pasti gak mau pulang dari sini, dan pastinya gue bakal jadi juru foto lo lagi ... hehe, gue kangen sama lo dek ... udah lima bulan lo pergi tapi kenapa gak pernah sekalipun lo datang di mimpi gue? Kenapa Farah?"

Twins (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang