Bab ❼❼ : Di bebaskan

210 22 4
                                    

 
Setelah perbincangan Amber dan Bella akhirnya mereka pun memutuskan untuk mengembalikan Farah ke Vero hari ini juga, setelah itu mereka akan langsung kembali ke negara mereka menggunakan jet pribadi milik Amber, mengenai uang yang seharusnya ia dapatkan dari misi sama sekali tidak ia perdulikan lagi, lagipula ia sudah kaya dan punya banyak properti di negara sana. Dia juga punya Mansion yang sangat mewah di Jerman yang ia tinggali berdua dengan Bella Jadi jika satu saja misi yang ia tolak tidak akan membuat ia rugi. Dan satu lagi... sampai hari ini tidak ada yang berani mempertanyakan keputusan seorang Amber.

Sepuluh menit yang lalu Amber dan Bella sudah tiba di bandara dimana jet pribadi nya berada.

Farah terlihat duduk di atas koper Amber dengan wajah riang, ia tidak sabar ingin bertemu dengan kakaknya.

"Kak, kenapa bawa koper? Mau kemana emangnya?" Farah mengangkat wajahnya dengan mata menyipit karena silau dengan cahaya matahari sore.

Amber menoleh dan yang pertama ia lihat adalah netra itu.
Ia menggelengkan kepalanya mengusir bayangan sang adik.

"Gue sama Bella mau langsung balik ke Jerman!" Jawab amber dengan wajah lembut, seketika aura kejamnya menghilang.

Farah melunturkan senyum nya.

"Kenapa kak? Padahal Farah baru aja Seneng punya teman baru!" Ujar Farah. Teman katanya?

"Teman apaan yang bikin emosi mulu?!" Sindir Bella berkacak pinggang. Farah menoleh dengan kening berkerut.

"Kak Bella diam deh. Farah gak ngomong sama kakak! Kak Bella mah bukan teman Farah wleee ... ngarep ya? kasiaann!" Cibir farah yang sontak membuat wajah Bella merah menahan kesal, kedua tangannya bahkan sudah terkepal—bersiap menghantam.

"Hihhh! gue cekek beneran tau rasa!!" Tangan Bella memeragakan mencekik leher farah, tapi yang di ancam malah santai dengan senyum lebar nya.

"Ihhhh, takuutt!! Eheheh."

Bella menghentakkan kakinya kesal lalu memunggungi gadis menyebalkan itu, sepertinya setelah sampai di Jerman ia harus ke dokter untuk mengecek tekanan darah nya, karena semenjak bertemu gadis itu ia sering marah marah. Bisa jadi tekanan darah nya tinggi.

Amber hanya berdiri menerawang langit hingga kemudian matanya menangkap sosok yang wajahnya persis farah.

'Veronica.'

Mata Farah berbinar senang saat melihat Vero di kejauhan tengah berjalan ke arahnya.
Gadis itu berlari kencang dan niatnya ia ingin langsung memeluk kakaknya tapi sepertinya kaki jenjangnya kurang bersahabat.

Bruukk

Mata Vero membola seketika saat melihat Farah sudah jatuh tertelungkup, ia mempercepat langkahnya begitupun dengan Amber yang terlihat sama cemas nya.

Gadis itu mengangkat wajahnya dan ....

"huaaaa ... kak Verooo." Tangisan manjanya pecah sudah, matanya kini berair di tambah hidung merah yang sontak membuat dia semakin menggemaskan.

Langkah amber tercekat saat ia melihat vero sudah di sana membantu Farah untuk bangun.

"Makanya jangan lari larian! Jatuh kan jadinya! Ck, coba gue liat, ada yang luka gak?" Vero bertanya dengan cemas, sembari memeriksa. Rupanya lutut Farah sedikit tergores.

"Sakit kaak. hiks, hiks." rengek nya dengan kepala tertunduk.

"Udaah! Luka kecil doang kok! Gak usah nangis!" Vero menghapus air mata farah lalu memeluknya.

"Itu karma karena lo udah nyusahin kita!!" Celetuk Bella yang baru saja sampai di depan si kembar bersama dengan Amber. Ia cukup puas melihat gadis itu nyusruk, hehe.

Twins (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang