Bab ❷❽ : Trauma Masa Kecil

470 29 2
                                    

—(♡♡𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰♡♡—

***

Vero dan opanya kembali ke mansion setelah mampir terlebih dahulu di sebuah restoran untuk makan siang.
Gadis itu kini berada di kamarnya, duduk di balkon memandang ke luar sana.
Raut wajahnya berubah suram saat sebuah pesan masuk ke ponsel nya.

(Sayang sekali, rupanya wanita tua itu masih hidup? Dia sungguh beruntung kali ini tapi tidak di lain kesempatan, Keponakan ku sayang!! Hahaha, tunggu saja akan kurenggut semua orang yang kamu sayangi.)

(Oh iya bagaimana kalau aku bermain dengan adik kesayanganmu itu? Seperti nya akan menyenangkan bukan?)

Gadis itu mencengkeram erat ponselnya lalu membantingnya dengan keras hingga hancur berkeping keping.

"BRENGSEK!!" Umpat nya.

Gadis itu mengatur nafas nya berusaha meredam emosi nya yang kian memuncak.
Vero mengambil sebuah pistol lalu menembakkan-nya ke angkasa hingga peluru itu habis tak bersisa.
Dia kembali luruh ke lantai memegangi kepalanya yang berdenyut dengan rentetan peristiwa masa lalu yang kembali hadir.

Flashback on

Seorang pria dewasa menarik paksa bocah perempuan Yang masih berusia sekitar 5 tahun, anak itu memberontak dengan tangisan yang terus terdengar dari bibir mungilnya namun tidak dipedulikan oleh pria yang menarik nya secara paksa.

Gadis itu dibawa ke sebuah ruangan besar bernuansa putih, dia didudukkan ke sebuah bangku dengan tangan pria itu mencengkeram kedua bahunya agar tidak beranjak dari bangku itu.
Bocah perempuan itu terus menangis meraung memohon agar ia dilepaskan.
Di hadapannya kini ia harus menyaksikan pembantaian kejam yang tentu saja tidak pantas di lihat oleh anak sekecil itu.

"Jangan om! Jangan sakiti dia!! Kasian dia om! Lepasin dia!" Teriaknya saat melihat seorang pria di pukul dengan brutal di hadapannya.

Pria yang berdiri di belakangnya berjalan dan berjongkok di hadapannya.

"Kalo om lepasin? kamu mau gantiin dia disana hah?!" Ujar Nya dengan seringai.

Gadis itu bungkam dengan air mata yang terus mengalir.

"Om jahat! om jahat! Kenapa om jahat sama Vero?!"

"Kamu yang jahat Vero! Kenapa kamu gak mau ikut om? Padahal om bisa kasih apapun yang Vero mau!"

"Vero maunya sama mama, sama papa dan juga Farah ... gak mau pisah!"

"Tapi Om mau kamu ikut dan jadi anak om sama Tante dela!! Katanya Vero sayang sama Tante dela iya kan?"

"Vero sayang Tante! T- tapi Vero gak mau pisah sama mama hiks ... lepas om, vero m-mau pulang ... hiks." bocah itu terus memohon agar dilepas.

Pria itu menggeram marah, dia mencengkeram dagu kecil Vero.

"Kamu mau pulang kan?"

Gadis itu mengangguk dengan takut.

"Baiklah! Tapi sebelum itu kamu harus menyaksikan kejahatan Om dulu! Biar kamu tau seberapa jahat om, kan Kamu bilang om ini jahat jadi akan om tunjukkan apa itu jahat yang sebenarnya!"

Tubuh mungil Vero bergetar ketakutan saat di matanya menangkap pemandangan yang mengerikan itu.
Gadis itu menutup telinga nya saat pekikan kesakitan terus terdengar memenuhi ruangan itu disusul dengan darah yang telah membanjiri ruangan bernuansa putih itu.

Twins (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang