—(♡♡𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰♡♡—
***
Keesokan harinya...Farah sudah bangun sejak tadi subuh, setelah sholat dia langsung menghubungi dokter keluarga mereka, ia khawatir dengan keadaan Vero, meskipun panas nya sudah tidak terlalu seperti kemarin tapi tetap saja Vero harus diperiksa oleh dokter.
Dan sekarang dokter itu sudah memeriksa keadaan Vero, dia juga sudah memberikan obat agar demamnya berhenti, setelah selesai dokter itu pun pamit pulang dengan diantar oleh seorang maid hingga ke gerbang utama.
Hanya tinggal dua gadis itu saja didalam kamar, Vero duduk bersandar di sandaran kasur dengan Farah di sisi ranjang menyuapi Vero bubur yang dibuatkan oleh maid.
"Udah far! Pait!" Vero menutup mulutnya rapat-rapat, rasa makanan itu terasa pahit di lidah nya. Mungkin karena dia sedang sakit jadi apapun yang masuk pasti terasa pahit.
"lagi kak! Baru berapa suap juga! Lagi ya! Satu lagi deh ... Aaa." Farah berusaha membujuk Vero untuk mau menerima suapan lagi.
Tapi Vero malah menutup mulutnya dengan kedua tangannya."Nggak! Gak enak Farah!!"
"Enak kok kak! Cuma karena kakak lagi sakit aja makanya semua makanan gak ada yang enak! Tapi biarpun gak enak harus tetap makan ya, please! Biar Lo cepet sembuh!" Bujuk nya lagi.
Akhirnya Vero mau tidak mau terpaksa membuka mulutnya, meskipun dengan alis berkerut Karena rasa bubur yang aneh sekali dilidahnya.
"Minum dulu kak!" Farah membantu Vero minum setelah mangkuk bubuk itu kosong.
Glek
Glek
"Udah Far! Mending sekarang lo siap siap ke sekolah!" Ujar Vero.
Farah menggeleng cepat.
"Nggak kak! Selama lo sakit gue gak akan ninggalin lo! Gue udah ijin tadi sama Rere! Jadi gak apa-apa," ujar Farah."Oh gitu! Tapi sebenarnya gak apa-apa kok lo kesekolah, lagian gue juga udah baik--- hatchihh."
"Tuh kan masih sakit!! Udah, kak Vero tiduran aja, gue jagain di sini!" Farah membantu Vero berbaring. Kakaknya itu sejak tadi terus menggosok hidungnya sampai memerah.
Sekarang dia terlihat menggemaskan sama seperti Farah saat menangis."Kak lo gemesin deh! Hidung lo merah, hehe." Farah terkekeh.
"Gue lagi flu Farah! Masa lo bilang gemesin sih?" Sungut Vero ia mulai memejamkan matanya.
Braakk
Pintu terbuka dengan kasar, Sontak Vero yang hampir terlelap kembali terbuka matanya. Farah pun sama kagetnya dengan Vero, ia sontak menatap nyalang pada pelakunya.
Plaak
"Lo kira kira dong Juna!!! Kakak gue lagi sakit!!" Farah memukul kepala Juna dengan kesal.
Bagaimana tidak kesal, Juna datang datang selalu saja bikin rusuh"Hehe, maaf! Gue khawatir banget soalnya!" Ujar Juna menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Sementara itu Vero sudah dengan posisi duduk bersandar. Kantuknya sirna seketika gara gara Arjuna.
"HUWAAAA ... BOOOSS, KOK LO BISA SAKIT SIH? KASIAN BANGET!" Arjuna berlari ke sisi ranjang dan mulai lagi dramanya.
Vero menoyor kening Juna yang mendekat ke arah nya."Gak usah dekat dekat Juna!! Gue lagi gak punya tenaga buat teriak!" Ujar Vero dengan suara serak khas orang sakit.
Juna berdiri dengan senyuman canggung ia memundurkan tubuhnya saat Jack dan yang lainnya juga sudah tiba di kamar Vero.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins (Tahap Revisi)
Teen Fiction"FARAAAH!! BALIKIN HP GUE!!" Teriak gadis cantik bernama Veronica Wilson. Suaranya menggema ke penjuru mansion. Para maid yang sedang bekerja sontak menutup telinga karena suara membahana nya. Gadis itu berlari mengejar gadis lain yang lebih dulu me...