Ara dan jennie sama sama menikmati suasana pagi di sungai han,dan hanya keheningan yang ada diantara mereka,sampai akhirnya jennie berbicara...
"Ra?".
"Iya kak?".
"Aku tanya sekali lagi,kenapa kamu suka sekali sibuk kerja?".
"Meskipun kamu berusaha untuk membujukku,tidak akan pernah bisa,karena kebiasannku itu ibarat tembok yang tinggi,yang susah untuk dilawan".
"Tapi Ayah sama bunda selalu mengkhawatirkanmu..,dan kalau boleh tau apa alasannya?".
"Karena aku berhasil".
"Berhasil?berhasil meraih cita citamu sebagai pembimbing militer?".
"Itu salah satunya".
"Terus alasan yang lain?".
"Aku berhasil melupakan masa laluku,aku juga sudah berhasil tidur tanpa memikirkan masa laluku, aku sudah terbiasa dengan semua hal,tanpa memikirkan masa laluku".
"Teryata benar,ara mengalami masa lalu yang kelam,tapi kenapa hatiku terasa sakit ara melupakan masa lalunya?". Dalam hati jennie
"Kamu hebat ra,karena kamu mudah melalukannya".
Ara tertawa kecil...
"Tidak kak, itu semua tidak mudah untukku, aku melewati puluhan malam penuh air mata, aku marah pada semesta,bahkan aku pernah menawar tuhan, agar semuanya tidak berakhir kecewa. Aku pernah segila itu kak".
"Maafin aku ra,aku tidak bermaksud seperti itu,aku hanya-".
"It's okey kak. Dan sekarang kakak sudah tau alasannya, jadi jangan pernah mencoba merobohkan tembok tinggiku yang selama ini sudah kubangun, okey?".
"Iya ra..".
Ara tersenyum lebar,dan kembali menatap sungai. Jennie juga ikut menatap sungai.
•
•
•
Lisa dan jisoo kebetulan juga disungai han,tapi disisi lainnya,lisa dan jisoo berjalan sembari bergandengan, menikmati suasana pagi.
"Kenapa bawa aku kesini,sayang?".
"Gapapa,pengen menikmati suasana disungai han, udah lama kita ga kesini kan?".
Jisoo mengangguk mengiyakan.
Tak lama kemudian berhenti dan menatap sungai han,sembari menumpuhkan kedua tangan dipembatas pagar.
Jisoo ikut menikmati suasana disana,begitu juga dengan lisa.
"Kenapa kamu diam saja sayang?".
"Lisa. Kupikir...aku ini aneh".
"Aneh..?".
"Iya aneh. Sekarang coba jelaskan padaku". Sembari menatap lisa yang berdiri disampingnya
Lisa juga ikut menatap jisoo,menunggu jisoo melanjutkan bicaranya.
"Kenapa aku sangat mencintaimu?kenapa aku begitu takut kehilanganmu?".
Lisa tersenyum lebar,dan diam sejenak untuk berpikir.
"Sekarang gini ji. Kamu tau gak, didunia ini banyak nemuin yang sesuatu yang spesial?".
"Nggak tau. Emang ada?".
"Ada. misal kayak Issac Newton gak sengaja nemuin gravitasi terus dinamain Newton keren bukan? Aku juga keren, aku gak sengaja nemuin hal spesial tapi dalam wujud kamu".
Jisoo tersenyum lebar mendengarnya,begitu juga dengan lisa.
"Lisa, apa bagian dari skenario tuhan yang paling kamu suka?".