Part 24

60 6 0
                                    

Alice mendelalak kaget, saat sesuatu terlintas dipikirannya, berlari ke pintu sisi kemudi dan masuk kedalam mobil.

Dan benar sesuai dugaannya.

Ara mengalami sesak nafas karena kebanyakan nangis dan marah tadi.

"Nona tahan, sebentar".

Ara hanya mampu mengangguk, bersender disandaran mobil dan memegang i dadanya, mencengkram kuat baju yang ia gunakan.

Alice mencari sesuatu dijok belakang, setelah menemukannya memberikannya ke ara.

Ara mengambil Oxycan, dan menempelkannya diarea hidung, menghirup kuat oksigennya.

Alice terus memperhatikan ara dengan raut wajah khawatir.

Setelah beberapa menit...

Ara memberikan Oxycan nya pada alice, alice mengambilnya.

"Bagaimana nona?".

"Sudah sedikit membaik, terima kasih".

"Sama-sama nona, kita pulang saja ya nona, nona masih pucat keadaan nona belum stabil".

"Kita akan pulang, setelah menyelesaikan masalah ini".

"Tapi nona-".

"Saya tidak apa-apa, kita ke tempat saya bertemu kai beberapa waktu lalu".

"Nona sudah ada janji dengannya?".

"Sudah". Lalu menatap depan

"Nona".

Ara kembali menoleh kesamping menatap alice.

"Saya tidak ingin sesuatu terjadi pada nona".

Ara hanya membalas dengan senyuman,lalu menatap depan.

"Kita jalan saja".

Alice menghela nafas samar sambil menutup Oxycannya, menaruhnya di tempat minum sampingnya, menyalakan mobil lalu melajukannya.

"Saya tidak tau alice, saya akan tetap bertahan atau tidak". Dalam hati ara melirik alice sekilas

Vernon berjalan keruang tamu, bergabung dengan ryska yang duduk disofa panjang.

"Bagaimana?".

"Kak rose marah besar, bahkan tadi sampai menampar kak ara dan bertengkar dengan kak ara".

Ryska mendelalak.

"Terus, bagaimana keadaan ara sekarang? dimana dia?".

"Aku juga tidak tau, kakak pergi dengan alice, tapi...".

"Tapi apa?".

"Tadi saat kak ara datang, wajahnya pucat keningnya tertempel pleaster".

"Terus kenapa kamu tidak mengejarnya? Apa kamu juga percaya kalau ini perbuatan ara?".

Vernon terdiam, karena sejujurnya ia percaya dengan rekaman dan foto itu.

"Ara selama ini selalu menutupi keadaannya, dan kamu sebagai sepupunya pun tau gimana dia. Aku kecewa sama kamu ver". Lalu beranjak, berjalan kearah kamarnya dan masuk kedalam

Vernon mengusap rambutnya kasar, merasa bingung sekarang.

Ryska duduk ditepi kasur, mengambil hpnya diatas nakas, lalu mencari nomer ara dan menghubunginya.

"Maaf nomer yang-".

IS THIS TRUE, HE'S BACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang