Orang itu masih memperhatikan Ryska, Tiffany dan Jisoo yang menangis diluar ruang UGD.
Lalu hembusan nafas keluar dari mulutnya.
"Maafkan saya Tuan Adit, karena membunuh Tuan. Saya benar benar terpaksa melakukan ini". Dalam hatinya lalu berjalan pergi dari sana
•
•
•
•
Ara menangis terisak disamping brankar Adit, sambil memeluk tubuh kekasihnya.
Menyenderkan kepalanya didada sang kekasih.
"Aku mohon bangun dit~~". Lirihnya sambil memejamkan matanya
Tino dan Lisa berdiri didekat pintu, ikut menangis kecil.
Tino dan Lisa bersamaan menundukkan kepalanya, sambil memijit pelipisnya.
Saat Ara tengah menangis, perlahan ada tangan yang melingkar dipunggungnya perlahan mengelusnya.
Ara mendongakkan kepalanya melihat dimana Adit yang menatapnya sayu.
Adit menggelengkan kepalanya, tangan satunya ia gerakan, pelan tapi pasti sampai akhirnya menyentuh pipi kekasihnya yang sudah basah.
Tangan perlahan mengelap air mata yang terus mengalir itu.
"A-aku di-disini sa-yang". Lirih Adit terbata bata dengan suara seraknya
"Ka-kamu bangun--".
Brukk...
Ara jatuh kelantai tidak sadarkan diri.Lisa dan Tino langsung menegakkan pandangannya.
"Ara! Adit!". Kagetnya bersamaan
Tino bergegas mengangkat Ara ala bridal Style ke Brankar Lain yang kebetulan ada tak jauh dari brankar Adit.
"A-Ara". Panggil Adit berusaha bangun tapi ditahan Lisa
"Kamu diam saja, Ara biar diurus Ayah. Kamu baringan, kakak panggilkan Dokter".
"Tapi--".
"Please...".
Akhirnya Adit ngangguk manut, kembali baringan lurus.
Lisa keluar memanggil 2 dokter untuk menangani adik dan adik kekasihnya.
Ryska, Tiffany dan Jisoo langsung bangun dari duduknya dan masih terisak kecil.
"Kenapa Lisa, kelihatan panik?". Bingung Tiffany masih sesenggukan
"Nanti kita tanyakan Bun". Sahut Ryska
Datang Dokter yang menangani Adit tadi dengan Dokter Jihyo bersamaan, langsung masuk ke ruang UGD.
"Ada apa Lisa? Apa yang terjadi?". Bingung Jisoo dengan sesenggukan
"Adit kembali sadar sayang, tapi Ara tidak sadarkan diri". Jawab Lisa dengan raut wajah khawatir
Tino keluar dari ruang UGD, karena diminta Dokter keluar biar bisa menangani keduannya.
Tino langsung memeluk istrinya yang kembali menangis.
Ryska ikut merasa khawatir dengan kedua sahabatnya yang ditangani dokter sekarang.
Lalu dia membuka ponselnya dan ngirim chat ke Vernon.
•
•
•
•
Nayeon, Krystal dan Yeri duduk disofa panjang, tak berhentinya merasa khawatir dengan Adit.