Ceklek...
Lisa membuka pintu kamar Ara.Melihat Ara, Leo dan Adit dengan tidur yang lelap. Adit yang posisi tidurnya miring kesamping menghadap Leo sambil tangan satunya memeluk Leo.
Ara yang posisinya terlentang, satu tangannya ada diatas perutnya satu lagi lurus kesamping, karena Leo didekapan Ara sebelumnya.
Seketika Lisa sadar dan mendelalak kaget. Melihat kepala Ara yang dilingkari Perban.
Karena saat Rose, Lisa dan yang lain pulang ke LA, Ara masih belum operasi.
Lisa berjalan mendekat ke Kasur, disisi Adit.
"Dit. Adit". Panggil Lisa dan menepuk pundak Adit pelan
Yang bangun bukan Adit malah Leo yang bangun. Leo menggeliat, mengerjapkan matanya beberapa kali, lalu membuka matanya menatap Lisa.
Leo diam, menatap Lisa. Lisa juga menatapnya sambil tersenyum.
"Mau Gendong". Ucap Lisa yang merentangkan kedua tangannya
Leo ngangguk, Lisa menyingkirkan tangan Adit pelan supaya memudahkannya mengangkat Leo.
Leo bangun, lalu merentangkan kedua tangannya ke Lisa, Lisa mengangkatnya dan menggendongnya.
Langsung nemplok ke Lisa, melingkarkan kakinya dipinggang Lisa, kedua tangannya mengalungkan kedua tangannya dileher Lisa, dan wajahnya disembunyikan di Cengkruk leher Lisa.
Lisa membiarkan Adit tidur, nanti saja dibangunkan, pikirnya. Lalu membawa Leo keluar dari kamar.
•
•
"Kok malah jagoan yang bangun, hemm?". Tanya Tiffany
Saat Lisa dan Leo yang digendongannya berjalan menghampirinya didapur.
"Adit susah dibangunin Bun, kayaknya dia capek banget. Eh malah Leo yang kebangun".
Tiffany ngangguk, berbalik mendekat kearah kitchen Set mau buatin Leo susu.
Lisa duduk dikursi meja makan, Leo jadi duduk dipangkuannya, tapi kepalanya masih nemplok didadanya, tangan Lisa satunya melingkar dipinggang Leo, satu lagi mengelus rambut Leo, yang matanya kelihatan kalau masih ngantuk.
"Oh iya Bun, Kepala Ara kok diperban dia kenapa?".
"Habis operasi dia".
"Operasi?!".
"Iya. Ada benjolan dia kepalanya, karena kecelakaan kemarin. Sebenarnya, dia belum boleh pulang tapi kamu tau kan, adikmu gak suka dirumah sakit lama lama". Jelas Tiffany sembari berjalan mendekat ke Lisa dan membawa botol susu
"Bagaimana kondisinya Ara sekarang, Bunda?". Tanya Lisa dengan raut wajah khawatirnya
"Ini jagoan, minum susu dulu". Sambil membungkuk sedikit dan memberikan botol susunya
Leo ngangguk pelan, mengambil botol susunya.
Cup
Mencium pipi Tiffany sebagai tanda terima kasih.Tiffany Tersenyum, Leo mulai mengemutnya dan memegang botolnya sendiri.
Tiffany kembali berdiri, berjalan kearah Kitchen set, menyajikan masakannya dipiring.
"Keadaannya sudah jauh lebih baik Lisa, tapi juga masih harus dipantau. Dia kadang merasa pusing kalau kecapean, mangkannya gak boleh aktivitas hal yang berat dulu". Jawab Tiffany setelah menaruh masakanya diatas meja
"Kenapa gak kabarin Lisa atau Rose sih Bun? Kalau Ara dioperasi".
"Ara gak ngebolehin, gak mau bikin kalian berdua khawatir. Dia juga gamau ganggu kalian yang sedang nyiapin acara pernikahan kalian".