Part 49

89 8 0
                                    

"Vernon kecewa sama Ayah, Bunda, Mama dan terutama Papa".

Tino, Tiffany, Anggi dan Versio hanya mampu diam, saat Vernon mengungkap rasa kecewanya.

Ada Ryska juga duduk disebelahnya, itulah gunanya Ryska ikut, kalau sewaktu-waktu Vernon sedikit keterlaluan, Ryska bisa mencegahnya.

"Ayah tidak tau, kalau hasilnya akan seperti Ver. Nasi sudah menjadi bubur..".

"Ayah, adalah orang tua kak Ara, seharusnya Ayah lebih tau, sifat kak Ara.. Ayah sudah tau bagaimana kak Ara bencinya terhadap keluarga kandungnya, tapi kenapa Ayah malah ngelakuin rencana ini..".

"Kakak terluka yah.. karena mereka, bukan hanya fisik tapi juga mental..".

"Kami orang tua Ver, jadi lebih tau mana yang baik dan mana yang tidak untuk anak". Sahut Versio dengan nada marah yang tertahan

"Kalian pikir ini baik... Come on Pa. Baik dari mananya?".

"Jaga ucapan kamu Ver!". Tegur Anggi

"Ma, kalau mama tau rencana ini kenapa mama tidak melarangnya? Mama seorang dokter, pasti sekilas tau bagaimana anak yang sakit mental. Susah Ma.. untuk disembuhin..".

"Bunda awalnya juga mikir gitu, Ver. Tapi gak mungkin juga Ara membenci keluarga kandung selamanya. Sudah cukup untuk dia berlari, Ver.. sudah 18 tahun berlalu, Bunda rasa itu sudah cukup untuk menghukum keluarganya".

"Itu sama sekali gak cukup Bun. Seharusnya mereka tidak pernah bertemu kembali".

"Papa bilang, cukup Ver!". Tegur Versio dengan tegas

"Jangan menyalahkan kami. Kamu masih belum pernah jadi orang tua--". Marah Versio terhenti

"Aku tau Pa!!!". Sela Vernon dengan nada tinggi

"Vernon!!!". Bentak mamanya

"Jaga nada bicara kamu, saat bicara dengan orang tua!!". Tegurnya

"Aku memang belum pernah jadi orang tua. Tapi disini bukan masalah itu Ma, Pa. Aku hanya mikirin psikis kakak..".

"Tenangkan emosimu, Ver~". Ucap Ryska sambil mengelus lengan kekasihnya

Vernon memalingkan wajahnya, kearah lain, enggan menatap keempat orang yang lebih tua darinya.

"Itu semua demi kebaikan Ara, jadi kamu stop memojokan kami, seolah-olah kami yang salah disini!". Tegas Versio

Vernon langsung menatap tajam sang papa, kemudian berdiri dari duduknya.

"Baik darimananya, Pa?! Kalau kak Ara hampir saja bunuh diri karena hal ini!!". Bentaknya

Tino, Tiffany, Anggi dan Versio seketika terkejut.

"Kenapa kalian gak langsung bunuh kak Ara saja?! Dari pada membunuh melalui mental dan psikisnya seperti ini". Marahnya, lalu berjalan keluar rumah

"Ma-maksud Vernon, Apa Ryska?". Tanya Tiffany

"Apa yang terjadi?". Tanya Anggi

Ryska menghela nafas gausar, lalu menjelaskan semuannya, tanpa ada yang disembunyikan.

Membuat Tino, Tiffany, Anggi dan Versio kembali terkejut, dan Tiffany hampir saja pingsan. Tapi sigap, Anggi memeluk kakaknya.

"Are you okey?". Khawatirnya

IS THIS TRUE, HE'S BACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang