Part 51

62 6 0
                                    

"Good Night sayang~". Mencium kening Tiffany

"Night too~". Jawab Tiffany lalu memejamkan matanya

Tino duduk diatas kasur, sambil bersender diheardboard, tangannya mengelus rambut Istrinya supaya tidur lebih terlelap.

Tino menghela nafas, lega. Karena Tiffany bisa tidur lebih awal, biasannya dia akan tidur menjelang pagi.

Karena kepikiran dengan Ara, hampir 2 bulan, Ara sama sekali tidak ada kabar. Ditambah tidak enak badan, membuatnya susah untuk tidur.

"Aku akan terus mencari Ara sayang.. supaya kamu juga cepat sembuh..". Lirih Tino masih mengelus rambut Tiffany

"Apa ada perkembangan tentang Ara, Sayang?". Tanya Jisoo

Lisa yang awalnya menatap jendela kamarnya, berbalik menatap istrinya yang menghampirinya.

"Masih belum ada Chu, aku bingung mau cari dia kemana lagi?". Lirih Lisa dan memeluk istrinya

Jisoo diam, membalas pelukan suaminya, mengelus punggungnya.

"Aku gak tega sama Bunda, kesehatannya terus menurun karena mikirin Ara".

"Udah tanya Ryska?".

Lisa mengangguk disela pelukannya, lalu merenggangkan pelukannya.

"Udah. Dia sendiri juga tidak tau, tapi beberapa minggu lalu, sempat bertemu dengan Ara".

"Dimana?". Tanya Jisoo sambil mengelus pipi suaminya

"Di perempatan, waktu anak militer membantu polisi, menangkap Komplotan pencuri. Ryska sendiri kaget waktu Ara tiba-tiba datang".

"Dia gak terluka kan?".

"Emm.. kalau itu...".

"Kenapa? Dia terluka?".

"Sedikit, di bagian lengan dalamnya kata Ryska. Tapi Dia masih baik-baik saja.. gak terlalu parah juga lukanya".

Jisoo mengangguk.

"Disaat aku mengetahui identitasnya, dia kembali menghilang..". Ada sela tawanya

"Mungkin dia memang gak mau, ketemu aku ya Li?".

"Jangan berpikiran seperti itu.. mungkin dia ada urusan, mangkannya dia menghilang begini".

"Udah tanya ke Alice?".

"Udah. Udah aku suruh dia nyari juga, ketempat yang biasanya Ara datang i, atau tempat tinggal Ara yang lain. Hasilnya tetap saja dia tidak ada disana".

"Kita tetap aja usaha buat nyari dia, pasti ada hasilnya nanti".

"Iya Chu..".

"Rosie.. udah kamu datang in apartemen Ara yang waktu itu kamu ceritain?". Tanya Jennie saat Rose baru saja keluar dari kamar mandi

Rose berjalan menghampiri Jennie, bergabung naik kekasur, menaruh kepalanya diatas paha Jennie.

"Udah.. Apartemen itu sudah dijual juga sama Ara, dari beberapa bulan yang lalu".

"Dijual?". Tanya Jennie sambil mengusap-usap rambut suaminya

"Iya.. Ara menjualnya karena dia tidak mau dengan Cold-blooded killer lagi, pokoknya semua hal yang menyangkut nama itu, dia akan menjualnya dan menghindarinya".

IS THIS TRUE, HE'S BACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang