Part 48

70 6 0
                                    

Klekk.. klekk..
Adit mengunci pintu ruang kerjanya, lalu berbalik menatap istrinya yang tengah duduk disofa , letaknya tak jauh dari meja kerjanya.

"Tidak seharusnya kamu bersikap seperti tadi". Tegur Adit sambil berjalan menghampiri Ara

"Kamu tau permasalahannya!! Aku hanya ingin bersikap tegas terhadap karyawankuu!!". Marah Ara langsung berdiri

"Aku tau. Tapi tidak seharusnya kamu menegur mereka, dengan cara militer. Mereka karyawan, bukan anak militer". Tutur Adit dengan lembut

"Mereka salah Dit! Mereka berhak menerimannya!!". Marah Ara

"Aku tau mereka salah. Tapi setidaknya, kamu dengerin penjelasan mereka dulu, gak susah kan?". Tutur Adit masih lembut

Ceritanya tadi Ara datang ke perusahaan, Adit sudah melarangnya, karena Ara lagi gak enak badan.

Adit lagi meeting diruangan lantai 12, tiba tiba Wendy masuk, memberitahu kalau Ara marah marah diruang meeting lantai 14, Joy yang memberittahunya. Ara sudah melarang Joy untuk tidak memberitahu Adit kalau dia ada dikantor, tapi Ara sudah diluar kendali.

Dia memukul meja dengan kuat, bahkan membuat 5 karyawan yang ada diruangan itu terlonjak kaget, ada yang hampir pingsan sangking kagetya. Soalnya ada yang hampir berumur dan ada yang muda. Ara membentaknya, bahkan hampir memukuli mereka kalau saja Adit tidak datang, menahannya.

Dan cara Ara menegur 5 karyawan yang sudah berkhianat itu, sama seperti cara Ara mendidik anak militer, tau kan bagaimana kerasnya? Hufftt~. kan jelas beda anak didiknya dan karyawannya. Kalau anak didiknya jelas mentalnya kuat, tapi kalau karyawan belum tentu sama.

Mood Ara juga jelek Bat, ditambah badan lagi gak fit, sejak tadi malam. Karena pertemuan tidak sengaja dengan kedua orang tua kandungnya, membuat moodnya hancur, bahkan Adit juga kena marah, padahal dia tidak melakukan kesalahan apa apa.

Adit masih diam, asal dia yang kena dia tidak apa, karena dia suami Ara. Tapi kalau karyawannya? Tau mereka salah, tapi cara negurnya tidak harus dengan kekerasan.

Berakhirlah cekcok diruangan, seperti sekarang.

"Buat apa dengerin penjelasan. Kalau mereka salahhh!! Kamu tau mereka salah kenapa--".

"Karena mereka tidak sepenuhnya salah, Xiarra!!". Bentak Adit

Memanggil nama lengkap, yang artinya Adit benar benar marah dengannya.

Seketika Ara menjadi diam, menatap suaminya yang berdiri didepannya.

"Kamu tau darimana?!!". Marahnya balik

"Karena aku dengerin penjelasan mereka. Aku udah nyelesain masalahnya lebih dulu. Gak mau libatin kamu, karena kamu sedang emosi".

Ara diam, masih terlihat wajahnya memerah, masih marah.

"Sekarang aku tanya. Kenapa kamu seperti ini?".

Ara diam, memalingkan wajahnya, ke arah lain.

"Aku tau moodmu lagi turun, tapi jangan semua orang, kena amarah kamu. Mereka orang lain Ra..". Tutur Adit pelan namun tegas

"Ara".

Ara menatapnya.

"Pukul aku sekarang!".

Ara diam, hanya menatapnya saja.

"Jangan kamu libatkan orang lain dalam amarah kamu. Pukul aku kalau itu yang membuatmu tenang, Pukul aku!!".

Ara hanya mampu diam, sepatah katapun tidak berani ia ucapkan, perlahan Ara menundukkan kepalanya.

IS THIS TRUE, HE'S BACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang