Setelah dari Cafe, mereka semua pulang ke apartemen ara, Tino dan Tiffany punya rumah di new york, tapi Ara yang meminta nginep diapartemen untuk malam ini, besok baru kerumah.
Sekarang mereka semua lagi ngumpul di ruang tamu apartemen.
Posisi Tino dan Tiffany duduk diganda sofa, depan sebelahnya ada Lisa duduk disingle sofa dan Jisoo disebelahnya duduk disingle sofa, membelakang i jendela.
Rose dan Jennie duduk diganda sofa, depan sebelah Jisoo, bersebrangan dengan Tino dan Tiffany, depan sebelah Jennie ada Ara duduk disingle sofa, sebelah lagi Adit duduk disingle sofa menghadap jendela.
Mereka ngobrol banyak, karena sudah cukup lama juga tidak ngumpul, semenjak ditinggal ke New York. Sampai akhirnya adit bertanya.
"Maaf yah?".
"Iya Dit?".
Tiffany, Lisa, Jisoo, Rose, Jennie dan Ara memperhatikan kearah adit.
"Boleh Adit berbicara sesuatu?".
"Tentu, berbicara hal apa?".
Adit menghela nafas pelan lebih dulu. Lalu beranjak berjalan mendekat ke Tino dan berlutut didepannya.
Tiffany, Lisa, Jisoo, Rose, Jennie dan Ara mengerutkan keningnya, Bingung pada Adit.
"Adit ingin melamar Xiarra, Ayah".
Tino dan Tiffany mendelalak kaget, tapi sedetik berganti dengan raut wajah tegasnya.
Rose, Jennie, Lisa, Jisoo dan Ara diam, tanpa ada niatan mengalihkan pandangannya ke lain, masih fokus ke Adit.
"Maaf kalau ini terlalu mendadak Yah, Bun. Tapi Adit serius ingin menikahi Ara. Ayah, Bunda. Hubungan ini sudah terjalin cukup lama, Adit merasa sudah seharusnya Adit memberi arahan kemana Hubungan ini".
"Kenapa kamu bisa mencintai putri ku?". Tanya Tino
"Adit sendiri juga tidak tau Yah. Jika Adit mempunya alasan untuk mencintai Ara, mungkin suatu hari nanti Adit punya Alasan untuk meninggalkannya, Dan Adit sama sekali tidak mau terpisah dengan Ara Yah".
Tino mendengus tertawa." Kamu bilang Cinta Tanpa memiliki alasan? Kamu sendiri tau diluaran sana banyak orang yang meninggalkan pasangannya tanpa alasan. Ayah ulangi, Tanpa Alasan".
Deg.
Adit menundukkan kepalanya, mengambil nafas dalam dan menghelanya, mencoba menghilangkan ke gugupannya.
Rose, Lisa dan Ara terdiam, Tidak pernah menyangka teryata Ayah mereka, bisa seserius itu.
Jennie dan Jisoo yang baru mengenal Tino belum cukup lama masih 1 tahun lebih, ikut kaget. Apalagi keluargannya sendiri.
Bahkan Tiffany sendiri ikut terkejut, melihat keseriusan Suaminya. Dimana suaminya yang suka bercanda, suka jahil padanya dan anak-anaknya itu?
"Maaf Dit, Tapi Ayah harus tegas kali ini, Apalagi jika menyangkut kehidupan putriku, Ayah tidak akan menyerahkannya ke sembarangan orang". Ucap Tino dengan serius
"Adit tau yah, Tapi Adit mohon restui hubunganku dengan Ara~, Adit hanya tidak ingin Ara mendapatkan orang yang salah".
Tino kembali mendengus tawa." Apa kamu memangnya sudah benar?".