"Awassss!". Teriak Yuta sambil berlari
Karena Tania hampir menabrak pohon, kalau saja dia tidak ditarik oleh Johnny dan tidak sengaja memeluknya.
"Tidak apa?".
Tania terdiam, masih terkejut dan.. dia bisa sedekat ini dengan Seniornya.
"Tania?".
"Oh. Aku baik baik saja, Kak. Maaf kak dan Makasih..". Jawab Tania melepaskan pelukannya
Johnny membalas dengan anggukan dengan wajah dingin, tapi dalam hati merasa senang, bisa sedekat ini dengan crushnya.
Yuta, Wina dan Haru berhenti berlari disebelah mereka berdua, karena tadi Lari dibelakang sendiri.
"Gapapa kan, Tan?".
"Gapapa kak".
Singkatnya tadi Johnny, Tania, Haru tidak sengaja ketemu Yuta dan Wina. Akhirnya mereka memutuskan untuk bergabung, tanpa mempedulikan kalau mereka berbeda Tim.
•
•
"Hah?!". Kaget Asa saat didepannya ada Zombie tapi hanya diam
"Hah?".
"Hemm?!".
"Hemm?".
"Aaakhhhh!! Jihoon!! Tolong akuuu!!!". Teriak Asa ketakutan berbalik dan berlari
Karena Jihoon, Jungwan, Rami dan Ahyeon tadi sedang istirahat dibawah pohon.
•
•
Jihoon gelagapan, karena bangun kejut dari tidurnya. Melihat kekanan dan ke kiri hanya ada Ahyeon dan Rami.
"Kemana Asa?!".
"Katanya tadi jalan jalan sebentar". Jawab Rami dengan santai
Jihoon mendelalak kaget, lalu berdiri.
"Kearah mana dia?!".
Ahyeon dan Rami kompak, menunjuk kearah belakang Jihoon.
"Aisshh!!". Kesal Jihoon lalu berbalik, berlari mencari Asa
Jungwan kembali, setelah mengecek keadaan sekitar.
"Loh, dimana Asa dan Jihoon?".
"Jihoon nyari Asa".
"Kenapa malah mencar gini sih?!".
Ahyeon dan Rami diam, saling menatap, kembali menatap Jungwan dan mengangkat kedua pundaknya.
•
•
•
•
Jennie sedang santai. Duduk diatas ranjang, bersender diheardboard, sambil membaca novel.
Ceklek..
Rose baru saja masuk kedalam kamar.Karena sedari tadi, ia menyiapkan berkas yang akan dibawa besok, saat menemui pendiri Filden Binherd.
Rose berjalan mendekat ke Jennie, berdiri disamping kasur.
Mata Jennie teralihkan menatap Suaminya yang cemberut, terlihat juga dari wajahnya kalau kelelahan.
"Mau peluk, J". Ucap Rose dengan manjanya sambil merentangkan kedua tangannya
Jennie menaruh bukunya diatas nakas, lalu merentangkan tangannya.
"Sini".
Rose naik keatas kasur, memasukkan setengah badannya kedalam selimut. Memeluk Jennie dari samping, sambil menyenderkan dagunya dipundak Jennie.