Adit yang sedari tadi mencoba menelfon nomer Ara namun tidak aktif."Kenapa kak? Kok kayaknya khawatir gitu?".
"Ara gak pernah ditelfon gak aktif nomernya, kecuali terjadi sesuatu dengannya".
"Sebentar lagi, kita kan sampai diapartemen Kak".
Iyap, Vernon dan Adit sedang perjalanan pulang ke apartemen. Adit sudah pulih, karena itu diperbolehkan pulang.
Adit menghela nafas, lalu menatap depan kembali.
"Ada apa ya kak? Kok rame banget?". Bingungnya
Karena didepan mereka banyak pengendara mobil yang berhenti, dan sedikit kejauhan terlihat ada pemadam kebakaran.
"Coba kita lihat".
Vernon ngangguk, lalu Mereka berdua turun dari mobil
"Ini pasti, karena pengen lihat Cafe yang di bom tadi kak, mangkannya macet".
Adit diam, tidak menjawab.
"Kak, kenapa?".
"Cafe yang ada didaerah sini, hanya Cafe milik Ara saja kan Ver?".
"Iya, terus kena--KAK!". Kagetnya diakhir, langsung menatap Adit
Adit berlari kecil, disusul Vernon melewati kerumunan beberapa orang yang sedang melihat Cafe.
Setelah didepan sendiri, mereka melihat ke sekitar.
"Kak, itu Kak Rose sama yang lain". Tunjuk Vernon
Adit mengikuti arah tunjuk Vernon, lalu berlari kecil kearah mereka.
"Adit, Vernon!". Kaget Rose dan yang lain
"Ngapain kakak disini? Terus dimana Ara?". Khawatirnya
"Ara....".
Adit mengalihkan pandangannya ke Cafe yang sudah padam apinya, polisi sedang mencari di antara reruntuhan apakah ada korban atau tidak.
Adit berlari ke arah polisi.
"DIT!". Teriak Rose langsung berdiri dibantu Lisa
Adit menghiraukan tetap lari kearah Cafe.
"Aku susulin kak Adit, kakak disini saja". Lalu berbalik berlari menyusul Adit
"Lisa, kita susul Adit".
"Rose. Lihatlah kakimu luka, diam disini saja Ada Vernon".
"Saya permisi susulin Tuan Adit, dulu Tuan". Pamit Alice dan Jane
Rose dan Lisa ngangguk.
Lalu Alice dan Jane berlari menyusul Adit dan Vernon.
Jennie dan Jisoo sedari tadi diam, tatapannya kosong, khawatir dengan keadaan Adiknya apa bisa bertahan.
Rose dan Lisa kembali duduk, Rose menarik Jennie kedalam dekapannya, begitu dengan Jisoo ditarik Lisa kedalam dekapannya.
Adit hendak ikut mencari di runtuhan bangunan namun ditahan pihak Polisi.
"Maaf Mr. Anda dilarang kesana karena berbahaya".
"SAYA INGIN MENCARI, KEKASIH SAYA!". Teriak marahnya
"Maaf Mr. Tapi tetap saja Anda tidak bisa kesana. Serahkan semuannya ke pihak polisi dan Tim Sar saja".
Adit tetaplah Adit. Menerobos naik keatas reruntuhan.
"Mr". Panggil polisi terpaksa ikut naik menyusul Adit
"Kakak!". Teriak Vernon lalu ikut naik keatas reruntuhan