Chapter 5

2.9K 268 49
                                    

Seminggu semenjak Tobio akhirnya menyewa seseorang untuk merawat Natsu.

Kini hampir tidak ada waktunya untuk datang ke kediaman Hinata.

Harinya dihabiskan bersama Tooru, Atsumu dan Kourai membahas perihal pekerjaan yang tengah diurus bersama.

Orang yang menjaga Natsu itu sendiri juga kenalan Miwa, wanita Beta yang dapat menjaga Natsu dengan baik.

Tobio sering kali mengambil waktu untuk menelepon pengasuh Natsu agar dapat memastikan keamanannya.

Beberapa kali Natsu juga mengatakan ingin Tobio kembali datang ke rumah.

Mengenai Shoyo, Tobio juga sering mengirimkan pesan, meskipun balasan yang di dapat seperti,

'Enyahlah.'

'Berisik sialan, aku sibuk.'

'Jangan meneleponku, aku lagi di tempat kerja.'

Dan banyak yang lain.

Pesan terakhir yang diberikan Tobio pada Shoyo di kirim pada pukul satu siang saat jam makan.

Isinya, 'Aku harus ke luar kota.'

Di informasi pesan dijelaskan bahwa pesan tersebut sudah dibaca oleh sang penerima.

Lalu, seminggu sudah Shoyo mendiamkan pesan tersebut.

Hingga pada akhirnya,

Malam hari, ketika Shoyo baru saja pulang dari restoran, ia mendapati sang adik tertidur di ranjang miliknya sendiri.

Dengan segala barang sudah dirapikan oleh pengasuh Natsu.

Wanita itu, akan pulang ketika pukul sembilan.

Sekarang sisa Shoyo di rumah yang sepi, tanpa ada keberadaan seseorang yang biasanya ada di sana.

Bau nya mulai memudar setiap harinya.

Suaranya mulai menghilang.

Dua minggu.

Baru dua minggu Alpha itu tidak bersamanya.

Bagaimana mungkin dirinya merindukan orang itu dalam jarak waktu yang sebentar.

Apa Shoyo harus mengirim pesan?

Apa Shoyo boleh menelfonnya?

Padahal seminggu sebelumnya Tobio terus menerus memberikan rentetan panggilan dan pesan padanya.

Apa karena Shoyo tidak membalasnya dengan benar maka dari itu Tobio mulai berhenti?

Apa karena Shoyo bilang bahwa Tobio mengganggu waktunya?

Padahal bukan seperti itu.

Padahal ... Shoyo ingin diganggu lebih banyak.

Sialan.

Ia tidak bisa menyangkal bahwa dirinya kini merindukan sosok Tobio.

Shoyo berjalan ke arah lemari di kamarnya.

Ada satu jas yang tergantung dengan ukuran yang lebih besar dari dirinya.

Jas Tobio.

Shoyo mengambil, lalu berbalik dan berjalan ke arah ranjangnya.

Ia memposisikan diri duduk di sisi ranjang.

Baunya tidak sekuat yang berasal dari sumbernya langsung.

Setidaknya bau jas itu, membuat Shoyo merasa bahwa Tobio ada di sana sekarang.

Jujur, begitu nyaman.

Hanya dengan bau, rasanya menenangkan segala rasa yang memuncak.

Be Mine, ShoyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang