Chapter 19

2.8K 224 77
                                    

Sang Omega menggigit bibir.

Menahan suara dan erangan di mulutnya.

Napasnya tersengal merasakan sensasi yang diberikan oleh si Alpha.

Seluruh uratnya serasa menegang setiap Tobio menyapu kulitnya.

Tangan Tobio terasa sangat panas, menggelitik.

Feromon yang dikeluarkan Alpha itu juga membuat Shoyo gila.

Kenapa begitu nyaman? Ah rasanya Shoyo ingin menghirup udara terus menerus agar bau khas Tobio terus menetap di dalam penciumannya.

Bau ini milik Shoyo.

Dikeluarkan hanya untuk dirinya.

Tobio terus saja menjilat dan memberi bekas kemerahan di kulit Shoyo.

Lubangnya telah basah sepenuhnya, panas dan gatal.

Shoyo ingin memulainya. Tapi Tobio terus saja bermain-main.

"Mhh~ Tobio ...."

Tobio mengangkat kedua pantat Shoyo, membuka akses masuknya.

"Lagi, panggil lagi."

Apa, kenapa harus?

"Nghh." Tobio memasukkan dua jari ke dalam lubang Shoyo.

Menekan titik ternikmat sang Omega berulang kali. Hingga sang empu mengerang kenikmatan yang tak terelakkan.

Shoyo sampai mengangkat pinggulnya, jari-jarinya mencengkram erat.

Panas sekali, lubangnya sangat panas hanya dengan jari Tobio.

"Ahh~"

"Tobio hngg~ Tobio ... ahhh."

Suara itu seolah memancing hasrat buas. Tobio terus menerus mengeluarkan Feromon dengan skala yang besar.

Hingga sampai di titik Shoyo seperti sedang Heat meskipun belum jadwalnya.

Rasanya seperti hewan yang birahi.

Ingin mengangkang di depan pejantan dengan suara nakal.

Membiarkan dirinya ditunggangi oleh pejantan tersebut.

Ah, ini gila, Feromon Tobio sangat memabukkan, Shoyo hampir kehilangan akal sehat.

Shoyo menatap sayu, tangannya memegang lubang miliknya sendiri dan meregangkannya.

"Masukan sekarang."

Satu sunggingan tercipta, Tobio memasang pengaman di miliknya.

Lalu mengarahkan kejantanannya tepat di pintu masuk.

Ia mendorong perlahan, hingga akhirnya terbenam sepenuhnya.

Tidak sekat sama sekali, karena cairan dari lubang itu menjadi pelumas tersendiri.

Tobio menarik diri dan menghujamkan kembali miliknya masuk.

Maju mundur secara berirama, merasakan dan memberikan sensasi kenikmatan yang tiada tanding.

Shoyo melingkarkan kedua kakinya di pinggang Tobio, membuat sang Alpha menjadi lebih mudah dalam menggebrak tubuh kecil Omeganya.

Namun, meskipun dikuasai oleh hasrat dan nafsu, Tobio mencoba untuk tidak terlalu dalam.

Atau bahkan untuk kasar.

Tobio merunduk, mencapai bibir Shoyo dan memberikan ciuman penuh hasrat lainnya.

Tangan Shoyo pun melingkar di tubuh Tobio, mencengkram dan memberikan bekas cakaran di punggung.

Sebagai tempat pelampiasannya.

Be Mine, ShoyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang