Chapter 16

2.3K 225 27
                                    

Tobio langsung kembali ke apartemen setelah dari rumah Shoyo.

Ia duduk di sofa miliknya di kamar, menyandarka n seluruh tubuhnya ke sandaran sofa.

Matanya terpejam sejenak, ia menghela napas berat.

Berada di titik di mana semuanya terasa salah.

Ini benar-benar membuatnya pusing.

Tobio hanya tidak menyangka jika Shoyo sungguhan hamil.

Itu kabar menggembirakan jika mereka sudah menjadi sepasang suami istri.

Namun dengan ketidakjelasan hubungan mereka lah yang membuat semuanya runyam.

Tapi Shoyo selalu menghindar.

Setiap Tobio membahas pernikahan, berkali-kali pula Shoyo berusaha untuk mengalihkan pembicaraan.

Apa Omega itu tidak ingin menikah dengannya?

Dia bilang mencintai Tobio, kan? Lalu mengapa?

Apa ada alasan khusus dari penolakannya?

Di bilang penolakan, Shoyo tidak secara langsung mengatakan 'Tidak.'

Ia hanya mencoba menghindar.

Apa itu tentang kesiapannya?

Dan sekarang datang masalah baru, yang mana ini justru lebih gila.

Dan mengenai kandungannya, Shoyo juga tidak menolak secara langsung.

Hanya saja, sikapnya seolah tidak menerima kenyataan tersebut.

Tobio sudah tidak mengerti lagi, jika benar adanya Shoyo akan menggugurkan kandungannya itu.

Tobio sudah tidak tau harus apa lagi.

Itu memang pilihan Shoyo. Hanya saja ...

Tetap saja ...

Sebenarnya Tobio tidak mau.

Ia ingin, Shoyo mengandung anaknya.

Ia juga ingin hubungan yang jelas bersama Shoyo.

Tobio ingin dalam hidupnya, ada Shoyo, bersama Shoyo.

Apa itu bisa? Apa Omega itu akan menginginkan hal yang sama?

Harus ada tindakan setelah ini.

Jika tidak semuanya akan tetap membingungkan.

Keesokan hari, Tobio masih berniat untuk tetap memberikan waktu kepada Shoyo.

Mungkin untuk beberapa hari ke depan.

Pagi itu Tobio juga dimintai oleh sang kakak untuk datang ke kediamannya.

Miwa masih di luar negeri, dan Yachi sendiri merawat Yumi.

Selain dari pihak keluarga, ditambah Natsu dan Shoyo Yumi tak begitu bisa dijaga oleh sembarang orang.

Biasanya ia memberontak dan lebih sering menangis.

Siang itu Yachi harus datang ke rumah sakit untuk sementara waktu.

Tobio tak begitu tau pasti alasannya, hanya saja dia tau Yachi harus bertemu dengan klien tetapnya.

Saat sampai dikawasan rumah Miwa, Tobio sudah dapat melihat Yachi bersama Yumi yang menunggu di depan rumah.

Yachi segera mendekat, Tobio keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk sang kakak ipar.

"Terima kasih, Tobio. Maaf merepotkanmu."

"Bukan masalah."

Tobio kembali ke kursi setir untuk segera menuju tempat tujuan mereka.

Be Mine, ShoyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang