Chapter 12

2.5K 223 35
                                    

"Tobio."

Tobio tersentak, ia memutar kepala kearah sumber suara.

"Apa kau tidak mendengarkan kami?"

Sepertinya memang tidak.

Tobio terlanjur sibuk dengan pikirannya sendiri ketika mereka berlima tengah berkumpul bersama.

Tooru selaku orang yang sedang angkat suara waktu itu sudah merasa bahwa Tobio sama sekali tidak bersama mereka kala itu.

"Ada apa?"

Walaupun salah, ia tak begitu peduli, Tobio bertanya dengan santai.

Melihat hal itu membuat Tooru geram, ia hanya bisa menghela napas lelah.

"Aku tanya bagaimana progres yang kau pegang."

"Oh, semua berjalan lancar, mereka menyelesaikan sebelum tenggat waktu."

"Yasudah, itu bagus."

Tobio merasa bosan.

Tidak.

Sebenarnya ia masih frustasi akibat yang terjadi dua minggu lalu.

Shoyo bersikap lebih acuh belakangan ini.

Seperti, pertama kali bertemu.

Padahal selama satu tahun mereka bersama, Tobio pikir Shoyo sudah mulai melunak.

Namun, sekarang seperti mengulang semuanya kembali.

Terlebih, Shoyo tidak mau jujur padanya.

Tidak mau terus terang.

Semua di pendam sendiri, meskipun Tobio sudah tau tapi ia ingin Shoyo mengaku.

Dan, meskipun Tobio sudah mengungkapkan apa yang ia pikirkan tentang hubungan mereka.

Shoyo sama sekali tidak tertarik.

Setiap Tobio membahas topik tersebut, Shoyo berulang kali mencoba untuk mengalihkan.

Bagaimana mungkin hal itu tidak akan membuat Tobio berpikir buruk.

Apa Shoyo tidak menyetujuinya?

Apa dia tidak suka?

Apa Shoyo tidak mau?

Jika memang tidak, seharusnya Shoyo menolaknya dengan tegas.

Tapi Tobio sendiri tidak berharap Shoyo menolak, harusnya Shoyo ... juga memiliki perasaan yang sama, kan?

Lalu mengapa?

Apa ada alasan yang jelas untuk hal itu?

Apa mungkin waktunya?

Atau persiapannya?

Mungkin, Shoyo ingin menggunakan cincin dan persiapan lainnya?

Ini benar-benar membuat Tobio berpikir keras.

Dan sama sekali tidak ada solusi yang terlihat.

"To-bi-o!"

Ah, lagi.

"Apa?" jawab sang pemilik nama.

Tooru benar-benar menghela napas sepanjang yang ia bisa, dengan kedua tangan bertumpu pada meja ia menatap heran pada salah satu temannya.

"Dasar! Apa kau tidak berniat untuk mendengarkan ini?"

Tobio tak menjawab kali ini.

Lalu, Tooru beralih pada Kourai yang juga diam sedari tadi.

"Kourai kau juga, biasanya kau sangat semangat kenapa sekarang ... --"

Tooru memegangi satu kepalanya, "-- ada apa dengan kalian berdua? Tobio, tidak biasanya kau tidak fokus dan Kourai kenapa se-diam ini?"

Be Mine, ShoyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang