Chapter 10

2.4K 231 133
                                    

Sudah beberapa hari sejak Tobio kembali berkumpul bersama rekan kerjanya.

Justru kini yang begitu sibuk dengan investasi adalah Atsumu yang turun bersama ayahnya.

Tobio baru saja keluar dari kamar mandi setelah mendengar ketukan pintu kamar.

Hanya dengan bathrobe hitam yang ia kenakan, Tobio membuka pintu.

Kourai yang tampak.

"Tobi--

Suaranya tertahan.

Kourai sendiri tidak pernah berfikir waktu yang ia gunakan untuk menemui Tobio begitu tepat.

Ia memandangi Tobio, dengan bau khas milik Alpha tersebut tentu sampai ke penciuman Kourai.

"Ada apa?"

Kourai tersentak dari lamunannya, "Ah, apa aku mengganggumu?"

"Tidak juga, aku hanya selesai mandi."

Hari itu minggu pagi, dan di lantai 3 itu hanya kamar mereka berdua yang berpenghuni

Atsumu tidak di tempat, begitu pun Tooru. Katanya ingin mengunjungi seseorang di akhir pekan itu, dan ia sudah berangkat begitu pagi.

Kourai mengepalkan kedua tangan di sisi, "Apa kau sibuk malam ini?"

Tobio memijit kepalanya menggunakan handuk untuk mengurangi kadar air di rambutnya.

Lalu kini handuk tersebut dikalungkan di leher.

"Kenapa?" ia balik bertanya.

"Apa ... kau bisa menemaniku malam ini?"

Kourai memegangi ujung bajunya kuat-kuat.

Dengan mata yang penuh harap menatap ke manik biru tua milik Tobio.

"Ke mana?"

"Ada restoran jepang yang ingin aku kunjungi, apa kau bisa?"

Tampak Tobio berpikir sejenak.

Kourai tau bahwa malam ini tidak ada jadwal Tobio sama sekali dalam urusan kantor.

Jadi setidaknya Tobio pasti akan dapat menemaninya sebentar.

"Bagaimana dengan Sachirou?"

"Dia ada urusan, karena itu aku mengajakmu."

Dan saat itu Tobio baru saja berhenti berpikir, karena malam ini ia kosong.

Lalu, Shoyo juga katanya ada urusan bersama rekan kerjanya.

Sepertinya tidak masalah.

"Baiklah."

Lalu, Kourai menetapkan pada pukul delapan malam mereka akan berangkat.

Menjelang itu, ia terlalu bersemangat hingga seharian hanya berpikir harus memakai setelan yang mana?

Sepatu atau sendal?

Parfum mana yang harus ia gunakan agar Tobio nyaman?

Ia sangat menunggu.

Sangat.

Berharap bahwa semua berjalan dengan lancar.

Segalanya, agar rencananya berjalan dengan seharusnya.

Kini, Kourai dengan tenang duduk di samping Tobio yang menyetir.

Ia menyebutkan nama tempat yang akan dikunjungi, lalu kini dalam perjalanan menuju ke sana.

Tobio melirik ke sisinya, sebelumnya tak terperhatikan.

Be Mine, ShoyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang