Be Mine, Shoyo

Chapter 6

Rapat yang dihadiri oleh para penerus itu tak henti berdatangan.

Bahkan dalam sehari mereka harus melakukan pertemuan dua kali.

Lalu, setelah dengan rapat mereka harus mulai mengurus dokumen.

Sering juga diantara mereka bolak balik dari satu perusahaan ke perusahaan lain.

Namun bukan berarti mereka menghabiskan waktu 24 jam untuk bekerja.

Ada.

Ada saat dimana mereka dapat berkumpul untuk makan malam bersama.

Seperti sekarang ini.

Berlima, memutuskan untuk minum minum bersama setelah kegiatan usai.

Di sebuah hotel yang mereka sewa bersama, kini semua berkumpul di dalam kamar Tobio.

Karena dari semua kamar, yang di tempati Tobio lah yang paling strategis.

Balkon yang menjorok keluar, memampangkan pemandangan lautan lampu di malam hari.

Meskipun di setiap kamar juga ada, berbedanya dengan kamar Tobio yaitu tempatnya yang luas.

Sudah sangat cocok untuk berkumpul bersama.

Meskipun sang penyewa kamar menolak keras kegiatan ini.

Di sela acara minum tersebut, Tobio menyempatkan diri membuka ponselnya.

Kembali membuka pesan yang beralamatkan atas nama Shoyo.

Tidak ada pembaruan pesan.

Ia juga tidak sempat untuk menghubungi belakangan ini

Bahkan untuk memeriksa keadaan Natsu pun ia tidak sempat.

Tobio hanya memandangi dan membaca kembali isi pesan yang ada di layar ponselnya.

"Tobio."

Yang dipanggil langsung mendongak, menyimpan ponselnya kembali.

Ia tidak menjawab, hanya menunggu orang yang memanggilnya tadi kembali bersuara.

"Ini baru dua minggu, apa kau sudah merindukan Omega-mu?"

Atsumu menyeringai usil, candaannya juga di ikuti kekehan dari Tooru disampingnya.

Hanya Kourai yang tetap diam.

Dan Sachirou yang memperhatikan tuannya.

Tobio tidak begitu peduli, ia hanya mendengus kecil lalu bangkit.

"Sampai kapan kalian akan disini?"

Ia mengalihkan perhatian ke arah Kourai, "Kau juga kembali lah ke kamar, jangan mengikuti dua idiot ini."

Atsumu mendekat, bau alkohol cukup menyengat disekitar Atsumu.

Ia merangkul Tobio, "Ayolah, ini pekerjaan terakhir kita disini, tidak ada salahnya untuk bersenang-senang bahkan jika sampai pagi."

Dengan malas, ia melepas rangkulan Atsumu dan mendorongnya sedikit menjauh.

"Lebih baik kau habiskan waktumu untuk istirahat."

Kala itu jam sudah menunjuk pukul sebelas malam.

Dan kamar itu masih berisik dengan suara gaduh dari Atsumu dan Tooru.

Tobio jelas tidak bisa mengusir secara kasar temannya itu. Ia lebih memilih untuk mengalah.

Hendak berjalan ke arah pintu, tapi langkah lain mengikutinya dari belakang.

"Kau mau ke mana?"

Tobio berbalik menatap Kourai yang sudah berada tepat dibelakangnya.

"Meminta kamar satu lagi."