Chapter 32

1.9K 176 87
                                    

"Saya sudah berkonsultasi dengan dokter, jika anda ingin menggugurkan kandungan itu ... mereka akan membantu untuk melakukannya."

Sachirou menatap Kourai dengan tetap mempertahankan ketenangan.

Ia dapat melihat.

Wajah Kourai yang syok.

Namun wajah itu terus berubah kian menitnya.

Sekarang tampak berpikir.

Mata Kourai bergerak-gerak seolah tengah memikirkan suatu hal.

Terakhir, ia justru tampak tersenyum.

Namun, kesalahpahaman jika menganggap senyuman itu adalah senyuman bahagia.

Sachirou tidak tau apa yang dipikirkan Kourai kali ini.

"Biarkan kandungan ini."

Sachirou membulatkan mata, ia tidak menyangka Kourai mengatakan hal ini.

Sungguhan.

Padahal ia sudah siap dengan kemungkinan emosi Kourai yang meluap.

Namun, pada kenyataannya ...

Tapi tentu saja, hal ini memiliki alasan.

"Apa yang anda pikirkan, tuan?"

Salah satu sudut bibirnya naik, "Aku akan mengaku pada Shoyo bahwa ini anak Tobio."

Kini, Sachirou lebih syok dari Kourai sebelumnya.

Ia mengerjap beberapa kali memahami kalimat tuannya itu.

"Tapi ... bagaimana?"

Kourai mendengus, "Kau tidak perlu tau."

Kourai bangkit, ia hendak berjalan menuju pintu, tapi berhenti sejenak membelakangi Sachirou.

"Jika aku tidak bisa memilliki Tobio, maka Shoyo juga tidak."

Benar.

Mungkin perihal perasaan Tobio, Kourai sudah tidak bisa apa-apa.

Namun bagaimana jika yang diusik adalah Shoyo.

Mengetahui Alphanya memiliki bayi dengan Omega lain.

Tidak akan ada Omega yang tahan dengan ini.

Mereka akan memiliki masalah.

Lalu renggang.

Disaat yang sama Kourai akan terus mendesak Tobio.

Benar.

Ini sungguhan rencana sempurna dari pemikiran sempit milik Kourai.

......

......

"Ada apa?"

Shoyo turun dari kamarnya.

Be Mine, ShoyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang