***
Ia baru saja tiba di tempat parkir Yellow Ent. ketika sebuah pesan masuk ke handphonenya, isi pesannya sederhana, "matcha frappe, caramel macchiato ekstra krim, earl gray tanpa gula, dan 3 es kopi," hanya itu yang Lee Dahee kirim padanya. Membaca pesan itu, Kwon Jiyong menghela nafasnya. Ia yang seharusnya langsung naik ke lantai dua, kini harus membuka pintu tangga darurat, membuka pintu tebal lainnya dan masuk ke dalam cafe, memesan semua minumannya.
"Apa kau bisa mengantar minumannya ke atas?" tanya Jiyong setelah memesan tujuh gelas minuman di cafe itu, namun sayang rekan yang seharusnya datang bekerja sore ini ternyata belum ada di sana. Jadi barista yang menerima pesanan Jiyong, tidak bisa meninggalkan cafenya untuk mengantar pesanan ke atas. Jiyong perlu menunggu dan membawa sendiri pesanannya.
"Hhh... baiklah," pasrah pria itu, kemudian mengambil sebungkus kukis almond dan menunggu di salah satu meja. Ada banyak meja di sana, sebagiannya terisi, tapi ada lebih banyak kursi yang kosong. Jiyong tahu cafe itu selalu ramai, beberapa pelanggan datang hanya untuk melihatnya dari jauh, sesekali menyapanya. Namun meski begitu, mereka yang datang tetap menikmati suasana dan minuman di sana.
Cafe berlabel G Dragon's choices itu, punya suasana yang membuat orang-orang betah berada di sana. Sofa warna-warni, kursi dan meja dengan bentuk-bentuk unik, hiasan dinding, sampai gelas dan peralatan makannya, semua Jiyong yang memilihnya. Cafe itu miliknya, meski bukan ia yang mengoperasikannya.
Barista yang selesai menyiapkan pesanannya, kemudian membawakan gelas-gelas itu ke meja tempat Jiyong menunggu. Ia kembalikan juga kartu perusahaan yang Jiyong pakai untuk membayar minumannya, lalu berterimakasih karena Jiyong sudah mampir—seperti standard operasional yang diajarkan padanya.
"Putar juga lagunya Lisa dan Jisoo ya," bisik Jiyong setelah balas berterima kasih, kali ini sembari bergerak untuk bangkit lalu kembali ke tangga darurat dan naik ke lantai dua.
Begitu masuk ke dalam Yellow Ent. pria itu sudah tidak lagi melihat-lihat agensi yang baru saja ia dirikan. Ya, alih-alih bergabung dengan agensi lain, tahun ini Kwon Jiyong membuka agensinya sendiri. Agensi itu diberi nama Yellow Ent., terletak di lantai dua dan tiga salah satu gedungnya.
Ia punya sudah punya beberapa bisnis sebelumnya, mulai dari Rare Market di awal karirnya, lalu berganti jadi peaceminusone yang beberapa tahun terakhir berhasil berkolaborasi banyak dengan merk terkenal. Pria itu pun punya sebuah pension yang disewakan, juga beberapa cafe. Tapi dari semua bisnis itu, dari semua pekerjaan yang membuatnya dijuluki sebagai business mogul, agensi hiburan adalah satu yang belum pernah ia coba. Maka berdirilah agensi ini, Yellow Ent., sebagai pelengkap pengalamannya.
Selama ini G Dragon terkenal dengan segala keeksklusifannya. Segala yang melekat pada dirinya terlihat begitu mewah, terlihat sangat mahal meski dalam bentuk yang sederhana. Pria kaya raya, seorang musisi sekaligus pebisnis sukses, label itu melekat kuat pada dirinya. Label itu membuatnya berhasil menjual pakaian-pakaian sederhana dengan harga selangit. Mendapatkan label itu tentu tidaklah mudah, karena itu ia tidak ingin melepaskannya. Akan aku mulai semuanya dari nol—bukan motonya.
"Hyung, bantu aku," begitu ia mengawali agensinya. Kepada CEO agensi lamanya, pria itu meminta bantuan. "Izinkan aku merekrut artismu," bukan ingin menjadi bagian dari anak agensi, Kwon Jiyong justru meminta izin sang CEO untuk membajak artisnya.
"Artis? Yang sudah debut? Bukan trainee?"
"Hm... artis, yang sudah debut, BLACKPINK," angguk Jiyong malam itu, membuat sang CEO tersedak minumannya. Membuat sang CEO agensi lama harus merasakan panas yang luar biasa di saluran nafasnya. Whiskey dengan kadar alkoholnya, menyeruak masuk ke dalam saluran pernafasannya, membuatnya terbatuk-batuk, sebab terlampau terkejut.
Awalnya Kwon Jiyong ingin merekrut keempat membernya sekaligus. Ia cukup percaya diri untuk menjadikan keempatnya sebagai talent utama diagensi barunya. Tapi sayang, bayaran gadis-gadis itu terlalu mahal. Meski terkenal cukup kaya, modal yang Jiyong punya tidak cukup untuk merekrut keempatnya.
"Tunggu saja, setelah aku punya uang, aku juga akan merekrut kalian berdua," begitu katanya, pada Jennie juga Rose setelah berbulan-bulan diskusi panjang.
Lalu, karena modalnya habis untuk mengontrak Kim Jisoo dan Lalisa Manoban, Kwon Jiyong tidak bisa punya gedung sebagus agensi lamanya. Pria itu hanya bisa merenovasi sebuah gedung lamanya. Gedungnya yang punya keuntungan paling kecil di kota—sebuah bangunan tiga lantai yang hampir terbengkalai karena lingkungan sepinya. Gedungnya berada hampir dipinggiran kota, jauh dari pusat keramaian meski masih berada di ibu kota.
Saat tahu kalau dirinya memiliki gedung itu, Kwon Jiyong pun heran—kenapa dulu aku membeli tempat ini?—begitu pikirnya. Tapi setidaknya, sekarang gedung itu berguna. Ia merombak cafe di lantai satu, merenovasi lantai dua, lantai tiga, juga atap gedungnya. Meski awalnya sempat ragu dengan liftnya, namun pria itu memutuskan untuk memperbaiki liftnya. Siapa tahu, agensinya akan sukses dan ia bisa membangun lantai empat atau lima di gedung itu.
Kembali pada kopi-kopinya, begitu tiba di Yellow Ent., Jiyong melangkah ke dalam ruang manager keuangannya. Lee Dahee adalah teman kuliahnya, mereka bertemu di kelas mata kuliah pilihan—management business. Sebelumnya gadis itu bekerja sebagai konsultan keuangan beberapa artist, sampai Jiyong mengajaknya bekerja sama.
"Ini kopinya," kata pria itu, sembari mengambil satu dari dua matcha frappe yang ada di sana. "Semua yang perlu aku tanda tangani ada di ruanganku?" tanyanya kemudian.
Baru setelah Dahee mengiyakan pertanyaannya, juga menerima kopi-kopi darinya, pria itu melangkah menuju ruang kerjanya. Ia mendekorasi ruangannya sendiri, alih-alih menyewa seorang desainer interior, Jiyong memilih untuk mendekorasi sendiri setiap sudut agensinya—berhemat, begitu niatnya.
Tiba di ruangannya, ia menyesap minumannya, baru setelah itu ia buka map hitam yang ada di atas mejanya. "Augh! Belum apa-apa sudah sebanyak ini pengeluarannya?" heran Jiyong, melihat angka yang tertera dalam map itu. "Kenapa tagihan listriknya mahal sekali?! Sudah aku bilang untuk mematikan lampu yang tidak perlu," gerutunya, namun tetap mengeluarkan semua uang yang harus agensinya bayarkan.
"Augh! Augh! Untuk apa kita perlu membeli sabun cuci tangan? Augh!" pria itu terus mengeluh, di setiap poin pengeluaran yang ia baca—meski pada akhirnya, ia tetap membiarkan uang-uang itu keluar dari kas agensi. "Dahee harus belajar berhemat," ia buat kesimpulannya sendiri, setelah map terakhir selesai ia tanda tangani.
Lalu, baru setelah ia selesai dengan segala pengeluaran itu, Kwon Jiyong melangkah ke ruang meeting. Sore ini adalah pertemuan resmi pertamanya dengan Jisoo juga Lisa. Hari ini, bersama Kim Heechul, akan mereka bahas rencana bisnis mereka. Akan mereka tentukan apa-apa saja yang perlu mereka lakukan untuk meraup keuntungan.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
The Manager
FanfictionG Dragon yang baru kembali dari panggilan wajib militernya, dirumorkan berkencan dengan Kim Jisoo. Padahal member BLACKPINK itu baru saja mengakui berita kencannya. Rumor terus berkembang, jadi semakin seru setiap harinya, hingga G Dragon ketahuan m...