***
Matahari sudah terbenam ketika Lisa tiba di studio tempat latihannya. Studio ini berada di gedung agensi lamanya. Karena tempat itu sangat familiar baginya, Heechul meninggalkan Lisa di sana. Berkata kalau ia harus mengerjakan banyak pekerjaan lainnya. "Tidak perlu menjemputku, aku bisa pulang naik taksi atau menumpang mobil Suhyun, atau Chanhyuk, atau yang lainnya," kata Lisa, berpesan sebelum Heechul meninggalkannya di sana.
"Ya, telepon aku kalau ada masalah," angguk Heechul, lantas bergegas meninggalkan Lisa di gedung agensi lamanya. "Jangan telepon Jiyong!" sekali lagi pria itu berpesan.
"Ya, ya, ya," angguk Lisa, dengan gerakan tangannya yang mengusir Heechul dari sana.
"Sungguh, jangan minta Jiyong menjemputmu, dia sibuk malam ini," tegas Heechul sekali lagi, yang tentu saja sekali lagi harus Lisa iyakan. Toh Lisa memang tidak pernah berencana meminta Jiyong menjemputnya. Ia tahu kalau kekasihnya itu sedang luar biasa sibuk hari ini.
Tiba di depan studio latihannya, Lisa berpapasan dengan Chanhyuk yang juga baru datang. Mereka saling menyapa dengan gerakan tangan, lalu Chanhyuk membuka kan pintu studionya. Begitu masuk, lima orang pemusik sudah ada di sana. Mereka yang memainkan gitar, bermain drum, keyboard bahkan bass sudah siap di posisi masing-masing.
Suhyun yang belum kelihatan batang hidungnya. Sementara Lisa tersenyum dan menyapa semua orang yang duduk di sana, ia menenal semuanya. Bercerita tentang apa yang menimpanya akhir-akhir ini. Sudah seharian ini, ia bertemu banyak orang dan ditanyai tentang kasus penembakan yang terjadi.
"Setelah hampir tertembak, kenapa kau memilih lagu ini?" tanya seorang drummer, yang baru beberapa menit lalu melihat daftar lagunya. "Kau baru saja putus?" susulnya penasaran, sebab Lisa ingin menyanyikan 4 Letters, untuk penampilannya dua minggu lagi, di acara Chanhyuk dan Suhyun.
"Sebenarnya aku ingin menyanyikan f-nya Bobby oppa, tapi terlalu banyak umpatannya," balas Lisa, santai sembari duduk di salah satu kursi tinggi, di tengah-tengah tempat latihan yang penuh alat musik itu. "Jiyong oppa akan menceramahiku dua hari dua malam kalau aku menyanyikan itu di TV nasional. Tapi haruskah aku mencobanya saja?" susulnya, dengan raut jahil khasnya.
Karena Suhyun tidak juga datang, Chanhyuk meminta mereka untuk latihan lebih dulu. Jadwal Suhyun sepertinya selesai lebih lama dari seharusnya, karenanya gadis itu terlambat. Jadi, karena keterlambatannya, gadis itu disingkirkan dari lagu yang mereka rencanakan. "Karena dia terlambat, hanya aku yang akan menyanyi dengan Lisa," ucap Chanhyuk, mengulang drama kecemburuan yang pernah terjadi di episode satu. Saat itu Suhyun juga datang terlambat, karenanya hanya Chanhyuk yang bernyanyi dengan Lee Sungkyung.
Bersama Chanhyuk, Lisa sedang menyanyikan 4 Letters milik Hanbin, ketika Suhyun datang. Gadis itu datang bersama managernya, masuk sembari meminta maaf karena terlambat. "Aku disingkirkan lagi? Jahat," gerutu Suhyun, namun tetap duduk dan menonton Lisa juga kakaknya menyelesaikan lagu mereka. Senang karena Suhyun kesal, Chanhyuk menggoda adiknya itu dengan beberapa tarian konyol. Beberapa gerakan untuk membuat Suhyun semakin kesal.
Sembari bernyanyi di sebelah Lisa, ia gerakan pinggangnya, menatap jahil pada adiknya. Suhyun mengangkat tangannya, akan memukul kakaknya, dan Lisa yang ada di antara mereka bergerak mundur, memberi cukup ruang untuk pertengkaran kecil itu. Tapi pijakan Chanhyuk goyah saat akan menghindari tangan adiknya. Membuat pria itu tersandung kabel di belakang sepatunya, hampir saja jatuh kalau Lisa tidak segera memegangi lengannya. Menarik Chanhyuk agar tetap berdiri dan segera menguatkan lagi pijakannya.
Suhyun tertawa, sedang Lisa membulatkan matanya. Gadis itu terkejut dengan refleksnya sendiri, yang ternyata cukup cepat. "Darling, don’t say it’s never too late, this ain’t a movie... Don’t be fooled just cause, love is four letters, don’t mean it’s forever, don’t mean it’s forever, no~" gadis itu menyanyikan bait terakhirnya, dengan raut terkejut yang tidak ia buat-buat. "Whoa! Sepertinya aku punya kekuatan super?" serunya kemudian, setelah lagunya berhenti.
"Kalau hanya begitu sudah dibilang punya kekuatan super, berarti aku sudah jadi Superman, karena-"
"Bilang terimakasih saja," potong Lisa, menghentikan ocehan Chanhyuk. "Oppamu semakin sinis saja, dia baru putus lagi?" susulnya, kali ini pada Suhyun, yang justru terkekeh mendengar pertanyaan itu. Bahkan Suhyun tidak tahu siapa yang kakaknya kencani sekarang. Chanhyuk tidak mengenalkannya.
"Sepertinya di tolak," santai Suhyun kemudian, balas menggoda sang kakak yang tadi menjahilinya. Lalu, sambil terus saling menjahili satu sama lain, latihan dilanjutkan. Beberapa lagu dinyanyikan, beberapa nada diubah, disesuaikan untuk penampilan mereka nanti.
Latihan selanjutnya dilakukan nanti, H-1 syuting acaranya. Jadi setelah latihannya selesai, Lisa berpamitan untuk pergi lebih dulu. Suhyun yang terlambat masih harus terjebak di sana, dipaksa latihan lebih lama oleh kakak laki-lakinya itu. "Aku punya janji dengan Hayi-"
"Katakan pada Hayi kau akan terlambat," potong Chanhyuk, membuat Suhyun kesulitan untuk merajuk. Lisa yang mendengarnya hanya terkekeh, sembari ia rapikan barang-barangnya, membuang botol air mineral kosong bekasnya lalu berpamitan.
Semua jadwalnya selesai hari ini, dan sekarang baru pukul delapan malam. Jiyong masih meeting sekarang—begitu yang pria itu katakan lewat pesannya. "Kalau begitu aku akan bertemu dengan temanku dulu, aku akan menemuimu sebelum tengah malam," begitu yang Lisa kirim untuk balasan pesan kekasihnya.
Baru setelahnya, Lisa telepon seorang lain yang muncul dalam ingatannya—penggemarnya, Han Mone. "Kau sibuk?" tanya Lisa, setelah Mone menjawab teleponnya, cepat sekali, di dering pertamanya.
"Tidak," dengan cepat juga, gadis itu menjawab pertanyaan Lisa.
"Aku sudah selesai dengan pekerjaanku hari ini. Aku punya beberapa jam waktu luang," kata Lisa, sembari melangkah meninggalkan ruang latihannya. "Kalau kau tidak sibuk, mau minum kopi denganku? Aku ingin mengajakmu makan malam, seperti janjiku, tapi sekarang sudah terlambat untuk makan malam, bagaimana?"
"Dimana kita bertemu?"
"Kau tahu cafe di bawah agensiku, kan? Kita minum kopi di sana saja," ajak Lisa dan tanpa banyak keraguan, Mone langsung menyetujuinya. Dengan senang hati- bukan... dengan hati yang luar biasa senang, seolah akan meledak, Mone sangat antusias untuk minum kopi bersama idolanya. Apapun alasan Lisa mengajaknya bertemu, gadis itu tidak peduli. Ia menyukainya, sangat menyukainya, Lalisa, idolanya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
The Manager
Fiksi PenggemarG Dragon yang baru kembali dari panggilan wajib militernya, dirumorkan berkencan dengan Kim Jisoo. Padahal member BLACKPINK itu baru saja mengakui berita kencannya. Rumor terus berkembang, jadi semakin seru setiap harinya, hingga G Dragon ketahuan m...